Hariansukabumi.com-Beberapa orang beranggapan penduduk kelaparan paling banyak terjadi di benua Afrika. Namun hasil studi memperlihatkan separuh atau 418 juta orang kelaparan di dunia justru ada di benua Asia.
Laporan State of Food Security and Nutrition in the World 2021 oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengatakan mayoritas berada di Asia Selatan, yang menyumbang 305,7 juta orang kelaparan, Asia Tenggara (48,8 juta orang), dan Asia Barat (42,3 juta orang).
Juru Bicara Program Pangan Dunia (WFP) PBB James Belgrave mengatakan Pada tahun 2019, sebelum pandemi Covid-19 muncul, Asia dinilai memiliki 361,3 juta orang yang kekurangan gizi.
Menurut Belgrave sebagian besar negara di Asia tempat WFP beroperasi mengalami peningkatan kerawanan pangan karena dampak sosial-ekonomi dan dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 dan cuaca ekstrem seperti kekeringan, banjir, dan badai dikutip dari The Straits Times, Sabtu (16/10/2021
“Ini mungkin telah mempengaruhi segmen populasi tertentu, khususnya pusat kota, daerah kumuh di kota-kota besar di kawasan itu,” katanya.
Dari Filipina, Indonesia hingga Jepang
Situasi di beberapa negara terlihat semakin putus asa. Lebih dari 20 juta orang Filipina, atau satu dari lima orang, mengatakan mereka kelaparan dalam tiga bulan pertama tahun 2021. Jumlah ini meningkat dua kali lebih banyak sebelum pandemi, menurut survei oleh Social Weather Stations.
Mereka mengatakan ada hari-hari ketika mereka tidak punya apa-apa untuk dimakan, atau mereka hanya makan satu kali sehari.
Begitu pula Yang terjadi di negeri jiran, tingkat kemiskinan di Malaysia juga semakin memburuk setelah adanya penguncian (lockdown) berulang, yang berdampak buruk pada aliran pendapatan bagi banyak pekerja informal.
Pada September, pemerintah mengungkapkan tingkat kemiskinan absolut Malaysia naik menjadi 8,4% pada 2020 dibandingkan dengan 5,6% pada 2019. Ini berarti 580.000 rumah tangga masuk ke dalam kelompok berpenghasilan rendah.
Kelaparan sangat akut juga terjadi di India, yang turun tujuh peringkat ke peringkat 101 di antara 116 negara dalam Global Hunger Index 2021 terbaru.
Keadaan yang hampir sama pun terjadi pada negeri Gajah Putih, studi oleh Penelitian dan Inovasi Sains Thailand menemukan pandemi mendorong hampir 800.000 lebih banyak orang Thailand ke dalam kemiskinan tahun lalu.
Sementara di Indonesia,negara kita ini relatif tahan terhadap kelaparan. Meski begitu ancaman serius dari kekurangan gizi mempengaruhi sebagian besar populasi.
“Indonesia tidak memiliki kasus kelaparan. Masalah kami adalah kekurangan gizi, yang menyumbang sekitar 8 persen dari populasi,” kata Agung Hendriadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan Indonesia sepertu dikutip dari CNBC
“Tantangan kita adalah distribusi, bukan ketersediaan, pangan. Kita lebih dari 17.000 pulau dan ada daerah yang surplus pangan dan ada yang defisit. Kita terus pantau untuk mengisi gap yang ada.”Tambah Agung
Negara maju dan kaya seperti Jepang pun ternyata ada yang kelaparan.
Banyak bank makanan dijalankan untuk orang miskin di beberapa kota besar mereka. Statistik kemiskinan dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan menunjukkan bahwa 15,4% penduduk hidup di bawah ambang batas pendapatan 1,27 juta yen (S$15.000) atau sekitar Rp,213.645.000/tahun yang dinilai masuk kedalam garis kemiskinan
-Red-