Hariansukabumi.com- Bareskrim Polri bakal memeriksa sejumlah pejabat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Bahkan Bareskrim sudah mengagendakan jadwal pemeriksaan tersebut. Pemeriksaan ini dilakukan berkaitan dengan dugaan tindak pidana di kasus gagal ginjal akut.
Pipit melanjutkan pihaknya telah mengirimkan undangan klarifikasi tersebut kepada pihak BPOM. Namun, dia belum membeberkan isi materi pemeriksaan.
“Kami sudah koordinasi dan jadwalkan. Tinggal tunggu jawaban waktu dari beberapa pejabat yang membidanginya,” kata Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto saat dikonfirmasi Satu Viral, Selasa (8/11/2022).
Pihaknya juga akan mendalami izin edar obat itu dari (BPOM). Sejumlah pihak turut akan diperiksa seperti Kemendag, importir obat, distributor obat dan produsen obat. Ia menjelaskan pihaknya tengah mencari apakah ada unsur kesengajaan dalam kasus yang menyebabkan banyak anak meninggal
Polri tengah serius mengusut dalang dibalik terjadinya kasus gagal ginjal akut ini. Sebelumnya, Polri telah membentuk tim untuk mengusut ada tidaknya tindak pidana dalam kasus gagal ginjal akut terhadap anak. Tim itu dipimpin oleh Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto.
Tim ini bekerja sama dengan instansi lain untuk menyelidiki penyebab munculnya kasus tersebut. Kepolisian sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pihaknya kini masih memeriksa sejumlah saksi dari PT Afi Farma Pharmaceuticals Industries
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Muhammad Syahril mengungkapkan jumlah pasien baru gagal ginjal akut (GGA) sudah menurun seminggu terakhir. Jumlah Kematian pasien juga turun.
“Penambahan kasus baru dan jumlah kematian setelah tanggal 18 Oktober 2022 menurun jauh dibandingkan dengan sebelum tanggal 18 Oktober 2022,” kata Jubir Syahril dalam keterangan pers yang diterima Satu Viral pada Jumat (4/11) lalu.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per tanggal 3 November 2022 jumlah kasus GGA di Indonesia tercatat sebanyak 323 orang terdiri dari 99 kasus sembuh, 34 kasus dirawat dan 190 kematian.
Sumber : Satu Viral