Hariansukabumi.com BANJARMASIN – Siti Raisa Miranda atau Echa (17) yang tertidur selama 9 hari,bangun di hari ke sepuluh, dan sempat melakukan aktifitas biasa, serta makan baso, setelahnya gadis asal Banjarmasin Kalimantan Selatan tersebut tidur kembali pada Minggu 11/4/21
Seperti yang dikutip dari newsdetik.com Mulyadi,Ayah dari Sang “Putri Tidur” mengatakan Putrinya tertidur kembali pada Minggu malam
“Sekarang masih tidur dia. Sabtu dia bangun. Minggu malam tidur lagi,” kata ayah Echa, Mulyadi 13/4/21
Mulyadi mengatakan putrinya sudah dibawa ke RSUD Dr Ansari Saleh Banjarmasin.
Echa diduga mengalami gejala tidur panjang akibat sindrom langka ‘hipersomnia’.
Mulyadi juga menyebutkan saat terbangun,Echa melakukan aktifitas seperti biasa
“(Beraktivitas) Seperti biasa (setelah bangun dari tidur), siang kuliner. Malamnya makan bakso, kemudian pulang, dia tidur,” ucapnya.
Mulyadi menambahkan bahwasanya Echa langsung dibawa ke RS untuk mendapat perawatan dalam kondisi tertidur. Lalu memberi asupan kepada Echa berupa susu cokelat untuk tambahan energi.
Mulyadi belum mengungkap rencana pengobatan Echa lebih lanjut, karena dia masih berfokus atas saran dokter untuk pemulihan Echa.
Sebelumnya Echa juga pernah mengalami kejadian serupa Pada 2017 lalu.Dan sempat diundang pada acara Hitam Putih Dedy Courbuzier.Pada waktu itu, Echa sempat tertidur 13 hari.Dan sejak itu Echa kemudian dijuluki ‘Putri Tidur dari Banjarmasin’. Echa sempat diundang pada acara Hitam Putih Dedy Courbuzier, Dan dibagikan langsung di akun instagram Dedy Corbuzier 3/11/2017
Sedangkan sindrom Hipersomnia sendiri adalah kondisi yang membuat seseorang merasa mengantuk yang berlebihan pada siang hari. Kondisi ini juga dapat terjadi, meski seseorang itu sudah tidur dalam waktu yang lama. Hipersomnia dapat disebut dengan excessive daytime sleepiness (EDS).
Ada dua jenis hipersomnia yang telah teridentifikasi,yakni jenis primer dan sekunder
Penjelasan dari laman Healthline,
Menyebutkan Hipersomnia primer disebabkan oleh adanya gangguan fungsi sistem saraf pusat dalam, yang berfungsi mengatur waktu untuk terjaga dan terlelap. Kondisi ini bisa membuat si penderita merasakan kantuk secara tiba-tiba. Mereka bisa merasakan kantuk pada siang hari meskipun waktu tidur pada malam sudah terpenuhi
-Azhar Vilyan
Sumber gambar : Grid.ID