Hariansukabumi.com- Diakibatkan curah hujan dengan intensitas tinggi pada Jum’at dan Sabtu lalu, lahan sawah milik masyarakat 3 desa di Kecamatan Ciemas Terendam Banjir.
Selain dari curah hujan yang tinggi Banjir terjadi diprediksi karena terjadi pendangkalan Sungai Cikalong Dan Sungai Cipari yang bermuara ke Sungai Ciletuh
Diperkirakan lahan sawah yang terendam banjir seluas ratusan hektar
Hal tersebut disampaikan oleh H. Ujang Abdurohman Rochmi ( Batman) saat ditemui dikediamannya di Ciwaru Kecamatan Ciemas Senin 22/11/21
“Kita perkirakan akibat banjir kemarin, setidaknya lahan Yang terkena dampaknya mencapai 500 ha bahkan bisa lebih, coba kita pikirkan berapa kerugian yamg diderita oleh petani kita akibat banjir tersebut,” ujar anggota dewan dari fraksi Golkar tersebut
Menurut H. Batman sendiri, banjir tersebut adalah banjir tahunan,tetapi penanganannya terkesan sangat lamban dan kurang responsif
“Ini adalah kejadian yang berulang, hampir tiap tahun banjir ini terus melanda, tetapi Pemerintah Kabupaten Sukabumi kurang responsif, padahal pada banjir tahun 2020 lalu Bapak Bupati telah melihat langsung bagaimana banjir tersebut merendam lahan pertanian masyarakat. Seharusnya dinas terkait dalam hal ini Dinas PU, cepat tanggap akan permasalahan ini, bukan hanya menunggu kebijakan dari provinsi saja.
Kita sama-sama tahu bahwa kewenangan penanganan terkait sungai ada di provinsi,tetapi apakah tidak ada solusi lain dari Pemkab Sukabumi selain dari menunggu instruksi dari dinas provinsi?
Semua itu kan bisa disiasati, salahsatunya kerjasama dengan dinas pertanian di sana kan ada Yang disebut dengan Mitra Air,” papar H. Batman sedikit meradang
H. Batman melanjutkan bahwasanya dinas terkait kurang intens melakukan komunikasi untuk melakukan tindakan lanjutan, serta hanya terpaku pada kewenangan, bahwa sungai itu adalah kewenangan provinsi
“Masyarakat kan tidak mau tahu, yang mereka cari adalah solusi supaya lahan mereka tidak terkena banjir setiap tahunnya, untuk itu saya sebagai anggota Banggar di DPRD Kabupaten Sukabumi telah membicarakan ke Sekda terkait hal ini supaya ada perhatian dan tindakan yang kongkrit dari Pemkab Sukabumi.
Dan saya harap Dinas terkait jangan hanya terpaku pada kewenangan saja. Meskipun kewenangan secara regulasi memang ada di provinsi,tetapi mereka seharusnya bisa membuat terobosan dengan mensiasati dengan jalan lain.
Coba saja kita pikir, kalau untuk penanganan ini saja masyarakat harus mengadu ke provinsi,lalu apa gunanya ada Pemkab Sukabumi,” jelas anggota dewan dari Dapil VI tersebut
Masih kata H.Batman dampak dari banjir tersebut tidak hanya terhadap lahan pertanian saja tetapi juga kepada fasilitas lain
“Banjir ini dampaknya tidak hanya kepada lahan sawah saja, tetapi juga merusak fasilitas lainnya, seperti infrastruktur jalan, hari ini akibat banjir tersebut banyak jalan yang rusak tergerus air, terutama di wilayah Nyomplong,” Tutupnya
Dihubungi secara terpisah Rudi A. B kepala UPTD PU wilayah VI mengatakan pihak PU Kabupaten Sukabumi masih mengkaji usulan tingkat provinsi karena sungai adalah kewenangan dari provinsi
“Saat ini kita sedang menjalin komunikasi dengan provinsi karena sungai adalah kewenangan dari provinsi. Hal lainnya kita juga sedang menunggu laporan berita acara dari Kecamatan untuk meng-iventarisir berapa luas dan kerugian yang diderita oleh masyarakat,” ujarnya ketika dihubungi lewat sambungan telepon Senin 22/11/21
Sebagai langkah antisipasi untuk mengahadapi banjir pada tahun akan datang, menurut Rudi AB, Dinas PU Kabupaten Sukabumi telah membuat kajian dan mengusulkan kepada provinsi untuk membuat Sungai Retensi
Selain itu pihak dinas PU Kabupaten Sukabumi lanjut Rudi AB, telah mengusulkan untuk dilakukan pengerukan sungai ke dinas Pengairan provinsi, tetapi ada aturan baru yang menyatakan pengerukan sungai harus melewati uji Amdal.
Karena pengerukan akan berdampak terhadap ekologi sungai. Dan pengerukan itu juga harus dari hulu sampai ke hilir, karena apabila dilakukan dihilir saja, pengerukan tidak akan maksimal
Saat ini data yang berhasil didapatkan oleh hariansukabumi.com dari BPP Kecamatan Ciemas melalui POPT ( pengamatan organisme pengganggu tanaman) ada 3 desa yang terkena dampak banjir, yaitu Desa Mekarsakti,Tamanjaya dan Desa Cibenda
Dengan luas 377 ha yang terdampak dan 172 ha luas pertanaman yang rusak dengan kerugian materi diperkirakan sebesar 126 juta rupiah
Reporter : Anwar
Editor : Azhar.V