Hariansukabumi.com- Hampir 2 minggu korban rumah ambruk di Desa Citepus Kecamatan Palabuhanratu belum ada tanda-tanda akan mendapat bantuan dari pemerintah setempat baik dari desa maupun pihak kecamatan
Diketahui ambruknya rumah milik Sugihwarman terjadi pada tanggal 1/3/2022 lalu sekitar pukul 2.30 dini hari. Ambruknya dinding belakang rumah Sugihwarman diduga karena akibat derasnya hujan yang menggerus pondasi bangunan rumah milik kepala keluarga dengan 4 orang anak tersebut.
Namun semenjak kejadian hingga hari ini belum ada bantuan dari pihak desa maupun kecamatan. Hal itu sangat disesali oleh Ujang kakak daripada Sugihwarman
“Saya sangat kecewa dengan pemerintah desa maupun kecamatan. Kenapa sangat lamban sekali untuk melakukan pertolongan, bayangkan mereka (korban) sudah mengalami kejadian ini semenjak hampir 2 minggu lalu,tetapi kenapa belum ada satupun aparat pemerintah yang datang untuk melihat kondisi korban hingga saat ini,” ungkap Ujang
Ujang selalu kakak dari Sugihwarman juga sangat mengkhawatirkan keselamatan dari keluarga adiknya tersebut.
“Belum lama ini malahan ada ular yang masuk ke rumah mereka, disebabkan dinding rumah bagian belakang telah roboh yang hingga saat ini belum dikasih penghalang, jadi saya khawatir akan bisa memancing binatang liar maupun binatang berbisa untuk masuk ke rumah itu. Apalagi di rumah itu ada anak kecil,” kata Ujang
“Sebelumnya saya sudah mencoba menghubungi anggota BPBD untuk meminta solusi atas peristiwa tersebut, apalagi saya juga khawatir bila nanti ada kejadian susulan.
Tetapi anggota BPBD yang saya hubungi tidak bisa melakukan apa-apa. Ia hanya mengatakan saat ini belum ada logistik, dan bila adapun harus berdasarkan laporan dari pihak desa.” ungkap Ujang
Kalau begitu lanjut Ujang, bagaimana bisa ada bantuan dari BPBD, karena pihak desa sendiri saja belum pernah melihat tempat maupun kondisi korban
Saya meminta kepada aparat desa, kecamatan ataupun pihak terkait lainnya agar segera memperhatikan keluarga korban.
“Masa hampir 2 minggu belum ada bantuan apa-apa dari pemerintah Sekurang-kurangnya aparat desa itu mencoba untuk melihat bagaimana kondisi warganya, jika memang pemerintah belum bisa memberikan bantuan yang lain. Jangan menutup mata lah,” tandas Ujang
Harvi