Hariansukabumi.com- Peringatan Hari Nelayan yang biasanya digelar pada tanggal 6 Bulan April, kini diselenggarakan mundur dari waktu yang biasanya, dikarenakan beberapa faktor yang menjadi kendala. Meski demikian antusias warga dan para nelayan tampak tidak luntur, hal itu terbukti dengan meriah serta banyaknya warga yang menyaksikan rangkaian kegiatan yang digelar secara meriah pada Sabtu 21/05/2022
Dalam sambutannya Ketua DPD HNSI H.Dede Ola merasa bangga kepada seluruh tim panitia yang bekerja dengan keras siang dan malam dalam mempersiapkan penyelenggaraan Syukuran Hari Nelayan yang ke- 62 tersebut
“Pada awalnya saya cukup pesimis kegiatan ini bisa terselenggara, namun berkat kerja keras para tim panitia yang dikomandoi oleh Sep Radi Priadika, ternyata mampu menepis keraguan saya tersebut,” ujar Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) H.Dede dalam sambutannya di hadapan para tamu undangan
“Alhamdulillah kita bisa liat antusiasme masyarakat terhadap kegiatan ini, tampak wajah-wajah gembira dan bahagia. Apa lagi penyelenggaraan kegiatan Syukuran Hari Nelayan ini telah terhalang selama 2 tahun akibat Pandemi Covid-19,” sambungnya
“Saya sampaikan khusus kepada Ketua Panitia Sep Radi Priadika, terimakasih, atas kerja kerasnya. Meskipun usianya muda tapi saya sangat merasa bangga atas hasil kinerja yang telah dihasilkan. Mengutip apa yang telah disampaikan Bung Karno, “Beri Saya 10 Pemuda, Niscaya Akan Saya Guncang Dunia” begitu lah sangat berartinya pemuda bagi bangsa ini,” lanjut Dede Ola
Selain itu Ketua DPD HNSI Kabupaten Sukabumi itu juga menyinggung problematika nelayan terkait peraturan mengenai penangkapan baby lobster
“Saya berharap pada pemerintah agar bisa mencari solusi atas keluhan warga nelayan, yang saat ini dalam posisi dilema, ketika akan melaut. Saat ini bagi mereka melaut itu jadi sebuah ketakutan, padahal kalau dipikir-pikir apa sih kesalahan yang mereka lakukan? Mereka hanya menangkap hasil tangkapan dari laut (Lobster) yang halal. Untuk itu saya berharap ada kebijakan dari pemerintah atas persoalan nelayan ini,” harap
Dede Ola
Acara kegiatan dimulai dengan berangkatnya iring-iringan peserta kegiatan,dari Dermaga I menuju ke dermaga II, kemudian acara dilanjutkan dengan prosesi acara adat dan diakhiri dengan do’a dan prosesi Larung Saji ke tengah Laut Palabuhanratu
Azhar Vilyan