Hariansukabumi.com- Kabupaten Sukabumi merupakan sebuah wilayah yang sangat luas ditopang dengan kekayaan sumber alam yang melimpah disertai tempat wisata yang indah dan menakjubkan.
Obyek wisata seakan tiada kunjung habisnya, setelah tenggelam suatu obyek wisata lama, obyek wisata baru segera hadir menggantikannya.
Seperti obyek yang kali ini akan kita bahas, yaitu obyek wisata Pantai Pulau Keris
Pantai Pulau Keris terletak di perbatasan Desa Sidmulya Kecamatan Ciemas dengan Desa Gunung Batu Kecamatan Ciracap.
Adapun dari pusat kota Palabuhanratu Pantai Pulau Keris berjarak lebih kurang 90 KM. Atau selama 3-4 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor kemudian dilanjutkan dengan perjalanan dengan berjalan kaki menyususuri jalan setapak dan sedikit melewati tebingbyang lumayan tinggi dan ekstrim
Bila anda yang takut melewati jalan tersebut, anda masih bisa melakukan perjalana menuju ke sana dengan menggunakan perahu dari Pantai Cikadal Ciemas, ataupun dari pantai Cibuaya dan Pantai Ujung Genteng
Pantai Pulau Keris tidak hanya unik oleh namanya tetapi juga dengan bentukan pulau tersebut yang terdiri dari batuan purba yang menjorok ke arah laut sepanjang 2500 meter yang persis seperti keris dengan 9 luk, itu bisa terlihat jelas bila dilihat dari udara, ataupun pengambilan gambar menggunakan Drone
Keindahan, ketenangan serta kebersihan pantai tersebut menjadi buah bibir bagi mereka yang pernah ke sana.
Seperti yang disampaikan Sholehudin (AA Sholeh) salasatu pengunjung yang telah melihat secara langsung pulau tersebut pada Kamis tanggal 14 bulan Juli 2022 lalu
Perjalan tersebut ia mulai bersama salaseorang alumni Universitar Indonesia jurusan Metalurugi dan Material pada pagi hari dari Pantai Pasir Putih yang berada di Desa Gunung Batu Kecamatan Ciracap secara berjalan kaki, Kemudian sambungnya perjalanan diteruskan ke Pantai Karang Taraje dan Pantai Ombak Tujuh.
Setelah itu barulah mereka mencapai Pantai Pulau Keris menjelang Sore Hari
AA Sholeh Menceritakan bahwa selain indah dan bersih, tempat tersebut bila dilihat dari kacamata spiritual, orang-orang dahulu menjadikan tempat tersebut sebagai tempat peristirahatan (Niis)
“Secara Filosofi sembilan luk atau lekukan yang ada pada keris merupakan lambang dari keberserahan pada yang mahakuasa. Atau dalam artian orang yang sudah tidak terpesona dengan gemerlapnya dunia,” ungkap AA Sholeh pada Hariansukabumi Sabtu 16/07/2022
Jadi menurut AA Sholeh para nenek moyang kita dahulu sering datang ke sini untuk melakukan lelaku spiritual untuk lebih mendekatkan diri pada yang mahakuasa.
“Secara kacamata spiritual, saya melihat, nenek moyang kita dahulu yang datang ke sini tidak lain hanyalah untuk mencapau tujuan spiritualitas semata. Bagi mereka kenikmatan spiritual lebih berharga daripada kenikmatan duniawi yang hanya sementara. Orientasinya hanyalah akhirat, tidak lagi tergoda dengan berbagai macam kesenangan material,” jelasnya
“Hari ini kami napak tilas dari apa yang pernah dilakukan nenek moyang dahulu, perjalan ini saya maksudkan agar bagaimana diri ini bisa mentadabburi alam, yakni melihat indahnya ciptaaan Allah SWT dengan beragam ciotaannya yang sangat luar biasa, bagaimana birunya laut yang telah Ia jadikan, bagaimana bersih dan putihnya pantai yang telah Dia ciptakan, dan dan bagaimana hijaunya pegunungan yang Dia lukiskan bagi kesejukan mata manusia. Itu adalah sebuah nikmat bagi orang-orang yang bisa merasakannya. Itu bisa menjadi sebuah terapi, bisa jadi penyembuh bagi luka jiwa.” papar AA Sholeh yang berdomisili di Surade Jampangkulon tersebut
Selanjutnya AA Sholeh berpesan agar kaum muda bisa menjaga warisan nenek moyang tersebut dengan baik
“Jaga dan rawatlah apa yang telah kita punya, karena bila telah rusak dan hancur, itu bukan saja hanya kerugian bagi kita saat ini, tetapi juga merupakan kerugian bagi pewaris kita nanti ke depannya. Dan tentunya kitalah yang akan disalahkan anak cucu kita di masa depan.” Pungkasnya
Reporter : Anwar
Editor. . : Azhar.V