Hariansukabumi.com- Sejumlah Pedagang di kios Pasar Semi Modern (PSM) Cibadak, Kabupaten Sukabumi, terancam gulung tikar akibat sepi pembeli.
Kondisi ini, sudah terjadi sejak awal Pandemi Covid-19 di tahun 2019 lalu. Diperparah dengan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diiringi dengan kenaikan barang dan jasa. Selain itu, beralihnya sebagian besar pembeli ke pasar online makin menghantam pendapatan pedagang offline
Hal tersebut disampaikan Erin penyewa kios di lantai 2 Pasar Semi Cibadak
“Sebetulnya tanda-tanda pedagang akan mengalami kebangkrutan sudah terlihat sejak Pandemi Covid-19. Di mana pada saat itu masyarakat sangat ketakutan untuk keluar rumah akibat banyaknya orang yang tertular Virus Covid, ditambah lagi mereka juga terkekang dengan berbagai aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga mereka tidak leluasa untuk keluar rumah untuk berbelanja. Kini kondisi itu diperparah lagi oleh naiknya BBM.
Apalagi sejak menjamurnya transaksi belanja online, pendapatan kami sudah sangat jauh menurun, jangankan untuk mendapat untung yang besar, untuk menutupi beaya operasional sehari-hari, kami sudah kelabakan.
Bahkan banyak diantar pedagang yang masih menunggak pembayaran kontrakan toko ke pemiliknya,” keluh Erin Sabtu 15/19/2022
Erin berharap agar pemerintah bisa memperhatikan dan memberikan solusi, atas permasalahan yang tengah mereka hadapi.
“Kalau bisa pemerintah turun langsung ke sini, untuk melihat secara langsung kondisi pedagang yang kini tengah sekarat. Sebelum kami benar-benar bangkrut, kami hanya ingin minta sedikit perhatian dan solusi dari pemerintah, semoga dengan perhatian tersebut bisa membangkitkan semangat kami kembali,” harap Erin, pedagang yang sudah lama berjualan di Pasar Cibadak tersebut
Senada juga disampaikan oleh Afriman salah satu pedagang Pakaian Dalam yang ada di lantai dua PSM Cibadak.
“Kalau dulu saya masih sanggup untuk mengontrak kios dengan jangka sewa pertahun, namun saat ini, saya hanya mampu untuk mengontrak kios dengan waktu perbulan. Itupun dengan cara memangkas sebagian besar kebutuhan yang lain. Kalau situasi terus seperti ini, saya yakin tidak lama lagi para pedagang di sini akan gulung tikar secara berjamaah.” Tandas Afriman