Hariansukabumi.com – Tepat hari ini pada tanggal 21 Februari diperingati sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional (HBII) HBII tersebut berawal dari Negara Bangladesh, ketika seorang warganya bernama Rafiqul Islam yang bermukim di Kanada menulis surat kepada Sekjen PBB Kofi Annan pada tahun 1998 silam.
Bahasa Ibu sendiri menurut pengertiannya adalah bahasa pertama yang dikuasai atau diperoleh anak. Di mana pun anak itu lahir, kemudian ia memeroleh atau menguasai bahasa pertamanya maka bahasa yang dikuasai itu merupakan bahasa ibu. Apakah itu bahasa daerah, maupun bahasa nasional
Peringatan HBII tersebut juga diperingati oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi melalui SDN Samelang yang berada di Desa Mekarmukti Kecamatan Waluran Kabupaten Sukabumi.
Menurut Aipandi, S.Pd selaku kepala sekolah SDN Samelang, ia menyebutkan bahwa peringatan tersebut merupakan sebuah wujud kecintaan terhadap bahasa daerah khusunya Bahasa Sunda
“Unggal kaping 21 Pebruari sok dipieling minangka Poes Basa Indung Internasional. Ku kituna hayu sauyunan ngareuh- reuah Poe basa Indung Internasional PBBI 2023 ngango paduka digital. Hiji wanci nu maranti keur najungkeun basa Indung, ngamulyaken Basa Sunda: Sangkan Basa Sunda tetep dipiara,” jelas Aipandi pada Hariansukabumi.com Selasa 21/02/2023
“Magehan tatapakan basa Indung”
Hartosna ngabiasaken paguneman sapopoe ku basa Sunda, supados basa Sunda bisa hirup Jeung hurip,” tambahnya
Selain itu peringatan tersebut dikatakan Aipandi penting untuk diperingati untuk melestarikan Bahasa Sunda
“Salasatu tujuan peringatan ini bagi kita adalah untuk melestarikan bahasa Sunda. Selain itu tentunya kita juga ingin mengenalkan Basa Sunda ke kancah internasional. Untuk itu kita menanamkan pada anak murid untuk bangga dan percaya diri akan bahasa yang telah kita miliki sejak dahulu kala,” terang Kepala Sekolah SDN Samelang tersebut
Aipandi berharap ke depannya Bahasa Sunda bisa menjadi bahasa yang banyak digunakan, baik di tingkat nasional maupun internasional
“Kita berharap ke depannya Bahasa Sunda ini bisa lebih berkembang dan dikenal lagi, baik di tingkat nasional maupun tingkat internasional.” Tutupnya singkat
-Asep-