Hariansukabumi.com- Dalam perjalanan hidup ini, terdapat tiga nilai yang saling berpaut erat dalam membentuk pondasi karakter seseorang yang berjiwa ksatria.
Yaitu integritas, Kejujuran dan keberanian. Contoh nyata dari pribadi yang menunjukkan keterkaitan sifat ksatria ini dapat merujuk kepada sosok Fahri Hamzah.
Sebelum kemunculan narasi-narasi lemah yang seringkali mengecewakan publik akhir-akhir ini, Fahri Hamzah pria kelahiran 52 tahun silam itu telah berdiri tegak sebagai salah satu politisi yang berani mengemukakan pandangan politiknya secara secara kuat tanpa takut akan konsekuensi yang akan dia hadapi. Ia tidak terpengaruh oleh dominasi politik yang merusak, melainkan tetap berpegang pada prinsip-prinsip selayaknya ksatria yang menjunjung tinggi integritas dan kejujuran.
Pria kelahiran NTB itu telah menunjukkan dirinya sebagai seorang yang vokal dan kritis dalam dunia politik. Sikapnya yang kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau kelompok maupun partainya sendiri, membuatnya menjadi sosok yang berbeda, yang sangat menginspirasi serta mengingatkan bangsa ini, bahwa kita sebetulnya masih mempunyai tokoh berjiwa ksatria yang berani melawan arus dan berdiri teguh dalam prinsip-prinsip yang benar. Hingga kini pun dia tidak pernah berubah atau mengkhianati nilai-nilai yang diyakininya, meskipun dihadapkan pada situasi yang sulit dan tantangan besar dalam dunia politik yang penuh intrik
Sedari awal karier politiknya, Fahri Hamzah telah meng- highlight sikap dan arah politiknya dengan warna merah secara tegas tanpa kompromi. Dan semua orang bisa menyaksikan betapa merahnya warna penanda itu.
Di Fase sebelumnya ketika ia menjadi anggota parlemen, publik berdecak kagum atas keberanian yang luar biasa dalam menuangkan isi pemikirannya . Meskipun sering kali ia menghadapi penentangan dan kritik yang tak terelakkan dari berbagai pihak, termasuk dari partainya sendiri, ia tidak pernah mundur dalam menyuarakan pandangannya yang kontroversial.
Salasatu momen yang masih terpatri kuat dalam ingatan masyarakat adalah saat pria bertubuh gempal itu dengan tegas menyampaikan keinginannya untuk membubarkan KPK. Pernyataan ini tentu saja mengejutkan banyak orang dan menuai pro dan kontra yang hebat. Namun, Fahri Hamzah tetap teguh dalam pendiriannya. Itu menunjukkan bahwa ia tidak gentar menghadapi gelombang penolakan yang datang.
Lebih lagi, Fahri Hamzah juga menarik perhatian publik ketika ia dengan sangat yakin menyatakan bahwa ia akan menuntaskan permasalahan korupsi dalam waktu satu tahun jika ia menjadi presiden. Pernyataan ini tidak saja mendapat cibiran tetapi juga mengundang perdebatan sengit, tetapi sekali lagi ia tidak pernah ragu apalagi takut dalam menyampaikan ambisinya yang besar tersebut.
Begitu pun bagi masyarakat mereka menilai pernyataan itu adalah cerminan tekad dan keyakinan Fahri Hamzah dalam mengatasi permasalahan korupsi yang ada di negara ini.
Dan bagi masyarakat yang kontra akan hal itu sebetulnya mudah saja untuk menguji pernyataan tersebut, dorong dia untuk menjadi presiden. Apabila perkataannya benar maka beruntunglah bangsa ini, dan bila dia dusta campakkan dia ke tempat yang paling buruk di dunia ini. Sangat simpel bukan?
Kembali lagi kepada soal pembubaran KPK. Lantas kenapa ia bisa sangat seberani itu membuka wacana ke publik atas pembubaran KPK? Salasatu alasan yang sangat masuk akal adalah karena ia memiliki rekam jejak yang bersih, jujur dan terbebas dari praktek korupsi.
Sangat mustahil sekali bila seorang anggota legislatif yang terlibat dalam praktek-praktek yang melanggar hukum dengan berani menyuarakan pendapat yang kritis terhadap lembaga pemberantasan korupsi tersebut,
apalagi untuk menyampaikan pembubaran lembaga yang gemar sekali ‘menangkapi orang’. Tentu sangat mustahil sekali bukan.? Karena mereka-mereka itu tahu bagaimana dengan mudahnya nanti lembaga Superbody tersebut untuk menjerat mereka lewat berbagai pintu dan cara. Mengingat, KPK itu memliki keahlian dan kewenangan yang besar sekali dalam hal itu.
Hal itulah mungkin yang menjadi faktor keberanian dan kepercayaan dirinya untuk menyuarakan wacana pembubaran KPK. Karena keberanian yang berlandaskan kejujuran akan menciptakan kekuatan, seperti apa yang ditulis oleh Nelson Mandela berpuluh tahun yang lalu ” Kejujuran bukanlah kelemahan, tetapi tanda keberanian sejati. Orang yang berani berbicara jujur memiliki kekuatan untuk mengubah dunia.” – Nelson Mandela
Mungkin penilaian masyarakat yang pro terhadap pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014–2019 itu akan dinilai sangat subjektif dan sedikit Alay. Tetapi penilaian itu adalah bentuk konsekuensi logis dari rekam jejak yang telah ia lakoni selama berpuluh tahun di dunia politik.
Langkah-langkah kontroversial yang seringkali ia lakukan bahkan itu sudah menjadi sebuah brand image dirinya, menandakan bahwa ia tidak hanya duduk-duduk di Senayan lalu mengangguk-angguk saja mengikuti koor dalam ruang sidang. Ia terlihat sangat tidak mau hanya menjadi sebagai kacung dari partai, apalagi menjadi ‘anjing penjaga’ bagi pemerintah. Ia adalah ‘Singa Penjaga’ bagi masyarakat. Yang selalu mengaum dengan keras, bila melihat ketidakadilan dan kepentingan masyarakat diganggu.
Sangat langka mencari sosok seperti dia pada zaman seperti ini, mungkin banyak orang yang memiliki keberanian yang besar di luar sana, tetapi mereka juga seorang pendusta.
Dan memang masih banyak pula orang-orang yang jujur, tetapi terlalu penakut untuk menyampaikan kebenaran.
Dan diakhir tulisan ini, Fahri Hamzah telah menunjukkan kepada kita pentingnya memiliki prinsip hidup yang kokoh, dan juga berani menghadapi konsekuensi dan implikasi yang mungkin terjadi.
Tidak semua orang memiliki kemampuan atau keberanian untuk menempuh jalan yang sama seperti Fahri Hamzah.
Apakah ada yang berani mengikuti jejaknya??