Hariansukabumi.com- Kegembiraan terpancar dari warga Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi saat mereka berhasil melakukan qurban. Meskipun mayoritas dari mereka adalah nelayan, mereka berhasil menyisihkan sebagian harta mereka untuk membeli hewan kurban dan ikut berpartisipasi dalam perayaan Hari Raya Idul Adha tahun 1444H kali ini
Warga masyarakat khususnya di lingkungan Kampung Nelayan Pajagan RW 07 mereka mempercayakan kepada DKM masjid Jami Al-Ma’mur untuk menyalurkan dan menyembelih hewan kurban mereka. Pantauan di lapangan pada Kamis 29/06/2023 sebanyak 6 ekor sapi, 4 ekor kerbau dan 9 ekor domba telah mereka amanatkan kepada Panitia Kurban. Dan luar biasanya lagi Kurban tersebut tercatat hanya dari warga dari RW 07 saja.

Ustad Haji Badri Endriyandi, S.Pd, selaku panitia, Imam Masjid Jami, sekaligus Ketua DMI Kecamatan Cisolok, menjelaskan faktor-faktor yang mendorong antusiasme masyarakat di lingkungannya untuk berpartisipasi dalam berkurban.
“Untuk tahun 1444 hijriah atau tahun 2023 dengan jumlah terdiri dari 79 peserta kurban, hewan kurban terdiri dari 6 sapi 4 kerbau 9 domba. Ada beberapa faktor mengapa masyarakat begitu antusias untuk berkorban yaitu atas dasar Keimanan dan Ketakwaan. Masyarakat desa Cikahuripan yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan memiliki keimanan yang kuat dan ketakwaan yang mendalam. Mereka menganggap berkurban sebagai kewajiban agama yang harus dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.” Ungkap Ketua DKM tersebut
“Di samping itu mereka juga memandang berkurban berarti mempunyai Kesadaran atas lingkungan sosial. Meskipun mayoritas merupakan nelayan, masyarakat desa Cikahuripan memiliki kesadaran sosial yang tinggi. Mereka menyisihkan sebagian kekayaan mereka untuk berbagi dengan sesama, terutama pada momen penting seperti Hari Raya Idul Adha. Dengan berkurban, mereka secara tidak langsung dapat membantu meringankan beban ekonomi masyarakat yang membutuhkan.” Tambahnya
Untuk memastikan kelancaran dan keamanan dalam pemberian kurban, Ustad Badri menjelaskan bahwa masalah tersebut telah dibahas sejak tanggal 1 Syawal yang lalu. Dalam pembahasan tersebut, penting untuk mengedepankan amanah dalam pelaksanaan kurban.
“Sejak awal bulan Syawal, panitia yang terbentuk telah melakukan persiapan dengan sungguh-sungguh agar pelaksanaan kurban berjalan dengan baik dan sesuai dengan kepercayaan masyarakat. Dalam hal ini, kami berkomitmen untuk menjaga kepercayaan jamaah dengan penuh tanggung jawab,” ucapnya
kami ingin menjaga kepercayaan masyarakat, agar tidak terjadi hal-hal yang tak didinginkan. Oleh karena itu, kami membentuk panitia yang amanah untuk memastikan kepercayaan masyarakat terjaga dengan baik.” Sambungnya
Selain itu Ustadz Badri mengungkapkan bahwa dalam setiap acara keagamaan mereka juga secara rutin mengiringi dengan santunan untuk anak-anak yatim. Santunan untuk anak yatim piatu jelasnya merupakan bentuk kepedulian dan kebaikan hati dari masyarakat, terutama yang berada di di RW 07.
“Jumlah santunan yang diberikan dapat mencapai 15 hingga 20 juta rupiah. Dan saat ini kami telah mengasuh dan menyantuni sekitar 37 anak yatim. Hal ini adalah wujud nyata dari solidaritas dan kepedulian sosial yang kuat di komunitas kami ” Pungkas Ustadz H.Badri.
R.Iyan Sapta Nurdiansyah SE