HARIANSUKABUMI.COM – KH Maimoen Zubair, yang lebih dikenal sebagai Mbah Moen, adalah salah satu ulama yang sangat dihormati di kalangan Nahdliyin. Lahir di Karang Mangu pada tanggal 28 Oktober 1928, Mbah Moen adalah keturunan Sunan Giri melalui jalur silsilah kakeknya.
Sejak kecil, Mbah Moen telah mendapatkan bimbingan ilmu agama dari ayahnya, Kiai Zubair Dahlan. Pada usia muda, ia sudah menghafal beberapa kitab ilmu nahwu, shorof, dan fikih seperti Jurumiyyah, Imrithi, Alfiyyah Ibnu Malik, Fathul Qorib, dan Fathul Mu’in.
Pada tahun 1945, Mbah Moen memperdalam ilmu agamanya di Pondok Lirboyo Kediri, Jawa Timur, di bawah bimbingan KH Abdul Karim atau Mbah Manaf. Selama perjalanannya, ia juga berguru kepada KH Mahrus Ali dan KH Marzuqi. Selain itu, ia pernah belajar dari ulama-ulama di Makkah.
Mbah Moen adalah ulama yang terkenal akan kedalaman ilmu agamanya. Beliau wafat di Makkah pada tanggal 6 Agustus 2019 selama menjalankan ibadah haji.
Baca juga : “WhatsApp Berhenti Berfungsi pada Beberapa Ponsel Android: Apakah Anda Terdampak?”
Sebagai seorang wali Allah, Mbah Moen juga dipercayai memiliki karomah. Dua karomah terkenal yang dimilikinya adalah pertemuan dengan Nabi Khidir dan pengetahuan tentang tanggal wafatnya.
Pertemuan dengan Nabi Khidir AS:
Ketika Mbah Moen masih menjadi santri di Pondok Lirboyo Kediri, ia mengalami pertemuan yang luar biasa dengan Nabi Khidir AS. Sekitar pukul 11.00 WIB, ia mendengar suara memanggil yang berasal dari makam dekat pondok. Di makam tersebut, ia bertemu dengan Nabi Khidir AS yang berpakaian seperti seorang petani dan memakai caping.
Nabi Khidir AS berkata, “Kamu mencintaiku, dan aku pun mencintaimu. Aku menjamin bahwa Allah akan memberkatimu.”
Kemudian, Nabi Khidir AS mendoakan Mbah Moen dengan penuh keberkahan. Setelah berdoa, Nabi Khidir menghilang, dan Mbah Moen kembali ke pondok.
Baca juga : Dugaan Penggelapan Domba Oleh Oknum Anggota Kelompok Tani dan Ternak LPMD di Desa Sukamaju
Pengetahuan tentang Tanggal Wafat:
Seorang jemaah haji dari Tegalrejo, Magelang, bernama Sodikun, datang untuk meminta berkah kepada Mbah Moen saat beliau sedang berada di Makkah. Sodikun bertanya sampai kapan Mbah Moen akan tinggal di Makkah. Mbah Moen dengan tegas menjawab, “Sampai tanggal 5.”
Jawaban ini membuat Sodikun merasa bingung, mengingat ibadah haji biasanya berlangsung hingga tanggal yang jauh lebih lambat. Namun, ia menduga bahwa tanggal 5 mungkin merujuk pada tanggal terakhir Mbah Moen tinggal di hotel tempat ia menginap.
Kemudian, cuaca yang aneh dan hujan deras terjadi pada musim panas saat Sodikun sedang dalam perjalanan menuju Masjidil Haram. Pada akhirnya, Sodikun mendengar berita bahwa Mbah Moen telah wafat pada tanggal 5 Dzulhijjah 1440 H atau 6 Agustus 2019.
Mbah Moen meninggalkan dunia dengan segala karomahnya, dan kisah-kisah seperti pertemuannya dengan Nabi Khidir dan pengetahuan tentang wafatnya menambah kekaguman terhadapnya. Kisah-kisah ini mencerminkan kehidupan yang penuh berkah dan ketulusan dalam beribadah.
Editor : Aura Rahman