Monitoring serta penyisiran Tim dimulai dari Kampung Cipatuguran RW 21 dan 20 Kelurahan Palabuanratu, kemudian dilanjutkan ke daerah Desa Citepus Kampung Wisata hingga masjid Istiqomah RW 03 RT 03.
Pantauan di lapangan dipimpin oleh Camat Palabuanratu Deni Yudono, Kalak BPBD Deden Sumpena, diikuti oleh perwakilan dari Pos Al Palabuanratu, Kapolsek Palabuanratu Kompol Roni Haryanto, Peltu Agus Sahli yang mewakili Danramil Palabuanratu, Kasi Trantib Palabuanratu Yadi, Lurah Palabuanratu Herdianan, serta Kades Citepus Koswara.

Camat Palabuanratu Deni Yudono memaparkan kepada awak media yang meliput, “Kita monitoring ke dua lokasi, yakni di Cipatuguran, Kelurahan Palabuhanratu, dan Desa Citepus. Kita sudah melihat bersama bagaimana kondisinya. Itu akan menentukan langkah-langkah ke depannya,” ucapnya.
Deni mengungkapkan bahwa 157 jiwa dari 47 kepala keluarga terdampak bencana banjir rob akibat gelombang pasang di Cipatuguran, sedangkan di Desa Citepus, tak kurang dari 55 warung terdampak bencana tersebut.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan rapat dengan Forkopimcam Palabuhanratu untuk menyamakan persepsi perihal keputusan yang akan diambil dalam penanganan bencana tersebut.
Deden berpesan kepada warga untuk tetap berhati-hati dan waspada, mengingat potensi bencana serupa masih ada. Hal itu terlihat dari tiupan angin dan gelombang yang masih cukup sering pasang.
Berdasarkan data yang dihimpun awak media, 47 KK yang terdampak di Kelurahan Palabuhanratu berasa di RT 005 RW 20, RT 001 dan 002 RW 021, serta RT 001 RW 32. Sementara itu, di Desa Citepus, 55 warung dan hunian warga yang terdampak bahkan rusak parah terjadi di RW 03 Kampung Pantai Wisata, dengan 16 di RT 01, 16 di RT 02, dan 23 di RT 03.
Setelah selesai dari lapangan, Tim melakukan Rapat koordinasi antara semua pihak guna membahas langkah-langkah yang harus dilakukan untuk segera mengatasi masalah yang terjadi, bertempat di Mapolsek Palabuanratu.