Hariansukabumi.com- Menjelang Pilkada Sukabumi 2024-2029, dinamika politik semakin intens dengan berbagai dukungan yang datang dari berbagai lapisan masyarakat kepada pasangan calon (Paslon) pemimpin. Dukungan ini tidak hanya berasal dari masyarakat umum, tetapi juga dari LSM, ormas, dan kelompok-kelompok tertentu yang memiliki pengaruh dalam kontestasi politik tersebut.
Salah satu pasangan calon yang mendapat perhatian khusus adalah Asep Japar-Andreas, yang kini terus mendapatkan dukungan luas dari berbagai kalangan masyarakat di Kabupaten Sukabumi. Namun, muncul isu bahwa sebagian besar dukungan yang mengalir ke paslon ini bersifat pragmatis daripada idealis, terutama dari LSM yang disebut-sebut lebih mementingkan kepentingan jangka pendek, bahkan berpotensi menjadi beban bagi pemerintahan jika paslon tersebut terpilih.
Ruslan Raya, seorang pemerhati sosial di Kabupaten Sukabumi, mengingatkan masyarakat untuk tidak terjebak dalam isu-isu yang berkembang. Menurutnya, masyarakat harus lebih kritis dalam menilai calon pemimpin, dengan fokus pada karakter dan integritas mereka, bukan semata-mata berdasarkan siapa yang mendukungnya.
Ruslan menegaskan bahwa dalam realitas politik, dukungan dari berbagai pihak adalah hal yang lumrah. Namun, dukungan tersebut bukanlah indikator tunggal dari kualitas seorang pemimpin. “Dalam proses politik, wajar jika ada berbagai pihak yang memberikan dukungan, tetapi yang harus diutamakan adalah kualitas kepemimpinan yang ditunjukkan oleh paslon tersebut,” ungkap Ruslan kepada hariansukabumi.com pada Senin, 26 Agustus 2024.
Ia menambahkan, “Bisa saja salah satu paslon tidak mendapat dukungan dari LSM, ormas, atau kelompok tertentu, tetapi jika paslon tersebut memiliki rekam jejak yang buruk, tidak jujur, dan tidak bijaksana, maka besar kemungkinan pemerintahannya akan mencerminkan karakter negatif tersebut jika terpilih.”
Sebaliknya, meskipun ada paslon yang mendapatkan dukungan dari golongan yang mungkin dipandang kontroversial, hal tersebut tidak akan berdampak negatif jika paslon tersebut memiliki integritas yang kuat dan komitmen terhadap kepentingan publik. “Seorang pemimpin yang benar-benar baik tidak akan terpengaruh oleh siapa yang mendukungnya, tetapi akan selalu mengutamakan kepentingan rakyat,” tambah Ruslan.
Ruslan juga menilai bahwa pasangan Asep Japar-Andreas sangat memahami prinsip demokrasi, di mana setiap warga negara memiliki hak untuk mendukung kandidat pilihannya. “Yang terpenting adalah bahwa dukungan tersebut diberikan dengan cara yang benar dan tidak melanggar aturan,” jelas Ruslan.
Ia menekankan pentingnya masyarakat dalam memilih pemimpin berdasarkan karakter, rekam jejak, dan tindakan nyata yang telah dilakukan. “Kita ini sedang memilih pemimpin, bukan memilih pendukungnya. Masyarakat harus cerdas dan tidak mudah terpengaruh oleh isu yang sifatnya propaganda. Fokuslah pada kualitas calon pemimpin yang sesungguhnya,” tutup Ruslan.
Azhar Vilyan