Hariansukabumi.com – Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Partai Gerindra, Taopik Guntur, menggelar Reses II Tahun 2025 pada Kamis (8/5/2025) di Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Mekarsakti H. Dacep, perwakilan TNI-Polri (Babinsa, Babinkamtibmas, Kanit Reskrim Polsek Ciemas), Badan Penyuluhan Pertanian (BPP), tokoh masyarakat, serta undangan lainnya.
Dalam reses tersebut, sejumlah isu strategis dibahas, termasuk kesadaran lingkungan, pola hidup sehat, banjir tahunan, normalisasi sungai, sektor pertanian, dan pendidikan. Taopik Guntur menegaskan bahwa reses merupakan sarana penting bagi anggota dewan untuk mendengar aspirasi masyarakat dan memperjuangkannya di tingkat kebijakan.

“Anggota DPRD yang tidak berkomunikasi dengan rakyat berarti lalai terhadap amanah. Tugas kami adalah dekat dengan masyarakat dan menyerap segala keluh kesalnya,” ujarnya. “Saya baru menjabat 10 bulan. Jika masih ada kekurangan, mohon dimaafkan, baik kesalahan kecil maupun besar.”
Taopik menyoroti persoalan banjir rutin di Desa Mekarsakti yang terjadi setiap musim hujan akibat pendangkalan sungai. Menurutnya, sungai yang tidak dikeruk puluhan tahun menyebabkan sawah terendam dan merugikan petani.
“Kewenangan normalisasi sungai ini ada di Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kami akan berkoordinasi dengan Gubernur (Dedi Mulyadi) untuk penanganan serius,” jelasnya. Ia juga mengimbau masyarakat berperan aktif: “Jangan buang sampah ke sungai dan jangan hanya mengandalkan pemerintah. Jika bisa dikerjakan bersama, mengapa tidak? Bencana banjir merugikan kita semua.”
Ia mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian alam dengan tidak menebang pohon secara serampangan atau membuka lahan dengan cara dibakar. “Percuma Gubernur ingin menghijaukan hutan jika perilaku masyarakat tidak mendukung,” tegasnya.
Taopik juga mengungkapkan rencana revitalisasi bendungan peninggalan almarhum ayahnya, mantan Kepala Desa Mekarsakti. Proyek tersebut berlokasi di Kampung Rawa Genjer dan dirancang untuk mengalirkan air dari Sungai Ciletuh ke sawah di tiga desa: Mekarsakti, Ciwaru, dan Tamanjaya.
“Bendungan ini memiliki panjang 4,2 km, lebar 2,5 m, dan kedalaman 3-4 m. Jika terwujud, ribuan hektar sawah akan terairi. Namun, anggaran kabupaten tidak mencukupi, jadi kami akan ajukan ke provinsi,” paparnya.
Di akhir reses, Taopik menanggapi keluhan SMPN 2 Ciemas yang kekurangan ruang kelas. “Kami akan komunikasikan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi agar segera ditindaklanjuti,” janjinya.
Sebagai penutup, ia meminta dukungan doa dari warga: “Semakin banyak yang mendoakan, semakin kuat langkah saya untuk membawa perubahan.”Tutupnya
Anwar

