Hariansukabumi.com Palabuhanratu-PT Indonesia Power,Unit Jasa Pembangkit (UJP) Palabuhanratu yang berdiri gagah di Jalan Raya Cipatuguran Desa Jayanti, Citarik, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, mendapat kecaman dari Hamzah Gurnita perwakilan dari warga sekitar
Kecaman itu ia kemukakan karena banyak ketidakadilan yang ditemukan terhadap tenaga kerja lokal maupun perusahaan lokal
“Saya secara pribadi sangat mendukung dan sangat bangga akan hadirnya perusahaan besar dan vital tersebut di Palabuhanratu sebelumnya.
Tetapi karena banyaknya ketidakadilan terhadap tenaga kerja lokal dan perusahaan lokal,rasa bangga terhadap perusahaan itu saya langsung memudar”kata Hamzah Gurnita Selasa 23/2/2021 pada Hariansukabumi lewat sambungan seluler
“Sebelumnya kami berharap, dengan hadirnya perusahaan tersebut bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi pekerja maupun pengusaha lokal, namun dengan seiringnya waktu, harapan besar warga lokal tersebut hanya menjadi angan-angan saja.Karena sangat kecil sekali penyerapan tenaga kerja lokal yang diakomodir oleh PT. Indonesia Power tersebut”lanjutnya
“Saya menduga,telah terjadi diskriminasi terhadap pekerja maupun pengusaha lokal, karena itu terbukti dengan banyaknya tenaga kerja dan vendor dari luar daerah”sambung Hamzah terkait dugaannya
“Ada indikasi kuat, beberapa oknum di jajaran atas ,bermain dalam hal pemilihan rekanan perusahaan. sehingga perusahaan lokal seakan dianaktirikan
Yang saya khawatirkan adalah,warga serta perusahaan lokal sampai emosi dan melakukan aksi, karena ketidakadilan ini”tulis Hamzah menyampaikan rasa kekhawatirannya
Hamzah berharap pihak Perusahaan bisa memperlakukan pekerja dan perusahaan lokal secara adil
“Agar rasa keadilan pekerja dan perusahaan lokal bisa terpenuhi,kami ingin dilakukan musyawarah bersama ,antara pekerja dan pengusaha lokal dengan pihak perusahaan secepatnya.,dengan tujuan mencari solusi yang terbaik. Untuk itu,kami juga akan meminta difasilitasi oleh wakil kami di DPRD Kabupaten Sukabumi,serta disaksikan pula oleh Dandim 0622 dan Kapolres Sukabumi”tutupnya
Azhar Vilyan