Reporter : Hergon
HARIANSUKABUMI.COM|Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara bersama anggota Komisi III terima audiensi DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sukabumi di Ruang Banmus Gedung DPRD Kabupaten Sukabumi, komplek perkantoran Jajaway Palabuhanratu, Rabu (31/3/2021).
“Kedatangan kami ke DPRD untuk menyampaikan aspirasi masyarakat nelayan, terkait potensi disektor perikanan dan kelautan, salah satunya benih lobster atau benur,” ujar Ketua DPC HNSI Kabupaten Sukabumi, Dede Ola, kepada awak media usai audiensi.
Dede mengatakan, potensi sektor perikanan dan kelautan benih lobster yang sangat melimpah harus bisa dimanfaatkan agar bisa menjadi kesejahteraan masyarakat nelayan dan bukan menjadi malapetaka.
“Selain itu, kajian kami dilapangan sebagai nelayan sudah puluhan tahun benur di eksploitasi sampai sekarang tidak ada habisnya. Walaupun baru berjalan beberapa bulan di tahun 2021, sudah dapat memberikan pemasukan PAD hampir Rp 700 juta. Itu kontribusi nelayan terhadap pemerintah,” jelasnya.
Dengan begitu, Dede berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi bisa membuat Peraturan Daerah (Perda) khusus terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatan benih lobster.
“Jadi, Pemkab Sukabumi harus bisa mendorong kebijakan ke pusat agar menjadi skala prioritas. Walaupun sifatnya test untuk selama satu ataupun dua tahun. Dan sejauh ini juga kami berupaya menjaga kelestarian untuk keberlangsungan kedepannya,” tuturnya.
Menyikapi hal tersebut, Yudha juga selaku pendiri YSG (Yudha Sukmagara) Center menyampaikan, bahwa pihaknya sudah membuatkan berita acara terkait aspirasi nelayan. Dirinya juga meminta kepada HNSI untuk membuatkan surat secara resmi yang menjadi keluhan nelayan.
“Surat tersebut nantinya akan kami bawa ketingkat pusat, yakni DPR RI. Agar menjadi sebuah masukan dalam pembentukan Peraturan Menteri (Permen). Kami (DPRD) tidak bisa mengambil keputusan, karena peraturan tersebut berada di pusat. Tapi kami akan berusaha dan bisa dijadikan acuan untuk peraturan di daerah dan bisa mengakomodir keinginan para nelayan,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Yudha, potensi sektor perikanan dan kelautan sangat baik, bahkan dengan adanya eksploitasi pengelolahan benih lobster akan ada sebuah dampak untuk peningkatan ekonomi bagi masyarakat nelayan itu sendiri.
“Jadi harus ada sebuah ruang bagi para nelayan untuk koridor yang benar dan baik, yang nantinya bisa dijadikan Permen yang baru. Ini harus bisa menjadi sebuah bahan bagi Kementerian untuk mengeluarkan peraturan yang baru,” pungkasnya.