Hariansukabumi.com CILETUH-Kini destinasi wisata tidak hanya sekedar memanjakan mata ataupun selera, banyak destinasi wisata di Nusantara yang berkiblat pada nilai-nilai keagamaan dan spritualisme, seperti yang ada di Kampung Cikaso, kedusunan Cikalong Desa Mekarsakti Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi.
Tidak dapat dipungkiri dari sekian banyak wisatawan, tentu saja tidak semua mereka hanya mencari kepuasan akan hal-hal yang sifatnya duniawi semata. Banyak juga dari wisatawan tersebut yang mencari kebutuhan akan nilai-nilai religius agar bisa meningkatkan nilai spritualisme pada diri mereka
Nah..untuk memenuhi hal tersebut, saat ini wisatawan bisa berziarah atau melakukan wisata religi di lokasi pemakaman Mbah Durak, yang terletak di Kampung Cikalong Desa Mekarsakti Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi
Konon Mbah Durak sendiri menurut keterangan tokoh masyarakat setempat adalah salah seorang keturunan dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang berasal dari Kuningan Cirebon
Marwan bercerita,jauh sebelum masa penjajahan dulu, Desa Ciwaru di sebut dengan nama Cikalong Hebeul(lama) Hamparan Desa Ciwaru seluas wilayah teluk ( yang sekarang terkenal dengan sebutan teluk Ciletuh) pertama kali ditemukan oleh tiga orang putra seorang dalem, kerajaan Pajajaran keturunan Cirebon Banten yang bernama Raden Dalem Sawidak Wira Dadaha.
Lalu Raden Dalam mempunyai tiga orang putra,Ketiga putranya itu bernama Eyang Lamping,Eyang Roplan dan Mbah Durak. Kemudian mereka bertiga berhasil menemukan hamparan teluk pesisir yang bernama Ciletuh sekarang.
Lalu Mbah Durak memutuskan untuk tingal dan menetap di Daerah Cikalong Hebeul dengan ditemani oleh dua orang pengawal setianya yang bernama Mbah Gimbling dan Mbah Suranimang.
Setelah melewati masa tuanya, Mbah Durak tersebut pun meningal dan dimakamkan di Kampung Cikalong yang sekarang masuk ke wilayah Desa Mekarsakti yang merupakan Desa pemekaran dari Desa Ciwaru.
Sedangkan Eyang Lamping dan Eyang Roplan menetap sampai dengan tutup usianya di daerah pegunungan, yang kini termasuk ke dalam wilayah Desa Girimukti yang merupakan pemekaran dari Desa Ciemas.
Untuk saat ini Makam Mbah Durak yang berada di Kampung Cikalong Desa Mekarsakti,Kecamatan Ciemas ini termasuk ke dalam salah satu keragaman Budaya yang ada di Geopark Ciletuh – Palabuhanratu
Mbah Durak diketahui memiliki beberapa peninggalan benda pusaka seperti Gobang,Keris dan Limas.
Sedangkan seni Buncis dan Gondang merupakan peninggalan lain dari Mbah Durak dalam bidang Seni dan Budaya.
Selain sebagai tokoh yang menempati wilayah Ciletuh lebih awal, Mbah Durak juga dikenal sebagai ahli ‘Kebeujikan’ yaitu orang yamg mempunyai ilmu untuk menaklukan hewan buas. Di samping ilmu itu, Mbah Durak juga mempunyai kesaktian yang sangat tinggi dalam ilmu kedigdayaan, hingga dapat memenangi pertarungan dalam beberapa laga dengan musuh-musuhnya pada masa itu
Pada masa ini,makam Mbah Durak merupakan tempat Ziarah, yang hanya dikunjungi oleh masyarakat sekitar, karena kurangnya informasi yang didapat oleh wisatawan dari luar.
Oleh karena itu pihak Pemdes Mekarsakti dan Tamanjaya berupaya untuk mengenalkan kawasan wisata ini ke khalayak ramai.Salasatunya dengan membuka akses jalan baru dari Ciwaru – Mekarsakti- Tamanjaya
Dengan dibukanya akses jalan baru tersebut, diharapkan bisa mempermudah wisatawan ataupun masyarakat menjangkau kawasan pemakaman Mbah Durak yang telah berusia ratusan tahun tersebut
Dan perlu diketahui juga, di dalam area pemakamam tersebut, selain dari makam Mbah Durak terdapat juga makam Mbah Bugis.
Dimana Mbah Bugis merupakan termasuk salah satu tokoh masyarakat di kawasan Ciletuh yang merantau dari Bugis Makasar dan kemudian menetap di Kawasan Ciletuh bersama Mbah Durak
Nah.,, bagaimana menurut kalian, apakah kalian tertarik dengan kawasan wisata religi ini,?
Reporter : Anwar
Editor. : Azhar Vilyan
Ini gak selaras ya ceritanya.asal orangnya dari mana?tapi senjatanya ma budayanya jauh berbeda.☺