Hariansukabumi.com- Di dalam dunia ilmu kebatinan atau kanuragan pada sebuah perguruan silat maupun keilmuan yang berkaitan dengan ritual-ritual, terdapat salah satu Ritual yang rutin tiap tahun selalu diadakan ritual tersebut dinamakan ‘Ngabungbang’.
Ngabungbang biasanya dilaksanakan dalam kurun waktu setahun sekali. Dimana waktu yang dipilih yaitu pada bulan Rabi’ul awal ‘Mulud’ tepatnya pada malam tanggal 14, yang konon katanya malam tersebut adalah malam yang istimewa sehingga dipilih menjadi malam untuk Ngabungbang
Menurut dari sisi bahasa Ngabungbang itu sendiri berasal dari kata “Nga” dan “Bungbang”. “Nga” berarti ngahijikan atau menyatukan. “Bungbang” berarti membuang atau membersihkan.
Nah, Kegiatan Ngabungbang itu juga biasa dilakukan oleh Padepokan Munding Wangi, yang berada di Kampung Sukamaja, Desa Pasiripis Kecamatan Surade.
Ketua Padepokan Munding Wangi Aa Soleh mengatakan, Ngabungbang merupakan ritual suci guna menyucikan diri insan selama setahun lamanya.
“Ya, bila diartikan secara keseluruhan, Ngabungbang adalah mandi suci dengan niat menyatukan cipta, rasa dan karsa. Hal itu dilakukan untuk membuang semua perilaku tidak baik, lahir ataupun batin,” ucap Aa Soleh, Sabtu (30/10) ketika ditemui di Padepokan Munding Wangi
Aa Sholeh Menuturkan dalam setiap tahunnya di Padepokan Munding Wangi tidak kurang dari 100 orang yang melakukan ritual tersebut.
“Malam 14 Mulud adalah malam istimewa yang menjadi penantian bagi banyak murid di Padepokan Munding Wangi ini,” tuturnya
Pelaksanaan Ngabungbang di Padepokan Munding Wangi biasanya dilaksanakan setelah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Maulid Nabi dilaksanakan di Padepokan Munding Wangi selama dua hari dua malam. Perayaan dimulai dari tanggal 12 Rabi’ul awal ‘Mulud’ hingga diakhiri malam 14, dan diakhiri dengan ritual Ngabungbang sebagai prosesi puncak.
Ritual Ngabungbang di Padepokan Munding Wangi tidak hanya diikuti oleh warga lokal atau murid padepokan saja, melainkan ada yang datang dari luar daerah seperti dari Banten, Bogor, Tasikmalaya, Ciamis dan sebagian wilayah di Jawa Barat.
“Bagi mereka yang meyakini soal ngabungbang ini hampir setiap tahun mereka selalu datang dan turut serta.
“Ya, ini kan soal keyakinan.
Ritual Ngabungbang ini kan Tujuannya baik. Mandi kan bisa membersihkan badan kita, tujuan kita bukan yang lain-lain.” Tutup Aa Sholeh menepis keraguan dari berbagai kalangan