• #4671 (tanpa judul)
  • About
  • Adv
  • Advertise
  • Blog
  • Blog
  • Contact
  • Contact
  • Contact Us
  • Contact Us
  • Donation Confirmation
  • Donation Failed
  • Donation History
  • Home
  • Home
  • Home
  • Home 1
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Home 6
  • Layout
  • Left Sidebar
  • No Sidebar Content Centered
  • No Sidebar Full Width
  • Panduan Media Siber
  • Redaksi
  • Right Sidebar
HARIAN SUKABUMI
  • Beranda
  • Nasional
  • Jawa Barat
  • Sukabumi
  • Politik & Hukum
  • Peristiwa
  • Wisata & Kuliner
  • Pendidikan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Jawa Barat
  • Sukabumi
  • Politik & Hukum
  • Peristiwa
  • Wisata & Kuliner
  • Pendidikan
No Result
View All Result
HARIAN SUKABUMI
No Result
View All Result
Home Sukabumi

Senyum Sedih Janda Tua, Potret Nyata Sebuah Kehidupan di Sukabumi

hariansukabumi.com by hariansukabumi.com
September 9, 2022
in Sukabumi
0
Senyum Sedih Janda Tua, Potret Nyata Sebuah Kehidupan di Sukabumi
0
SHARES
66
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Hariansukabumi.com- Curhatan Mak Ade salah seorang warga Desa Cihanyawar Kampung Babakan Sirna Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi bikin hati hati sedih dan trenyuh. Meskipun Mak Ade tidak secara gamblang menyampaikan rasa sedih dan dukanya, tetapi kondisi rumah dan keadaan kehidupannya menyampaikan hal tersebut secara nyata

Salasatu kondisi di ruangan rumah Mak Ade

Betapa tidak, perempuan tua yang hidup berdua dengan anaknya tersebut tinggal di sebuah rumah yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Yang mana bangunan tua yang ditempatinya tersebut dindingnya dimana-mana terlihat telah mengelupas dimakan usia,apalagi bagain atapnya yang sudah banyak yang bocor, bahkan salasatu pintu rumah tersebut hanya ditutupi dengan sehelai triplek bekas, yang ditopang oleh beberapa bambu, lalu terdapat pula dinding rumah yang retaknya seakan sudah tidak bisa ditambal lagi

Kondisi bagian samping belakang rumah Mak Ade

Meski begitu Mak Ade masih tetap bisa bersyukur dan masih bertahan walaupun dengan kondisi seperti itu

“Alhamdulillah, Mak masih bisa hidup dan bertahan, walaupun kadang-kadang rasa sedih datang juga, apalagi kalau sudah terkenang suami Mak yang sudah meninggal, mungkin kalau suami Mak masih hidup, keadaan Mak tidak seperti ini,” ungkap Mak Ade saat disambangi dikediamanya pada Jumat 9/9/2022

Dengan segala keterbatasannya Mak Ade terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama anaknya dengan cara berjualan kecil-kecilan disertai berjualan makanan ( Karedok) di depan rumahnya

Mak Ade dan dagangnya di depan rumah

Walaupun penghasilan yang didapat dari berjualan jauh dari kata cukup, tapi Mak Ade masih mengucapkan syukur

Memang hasil dari berjualan tidak bisa memenuhi segala macam kebutuhan kami berdua, tetapi saat ini yang penting mah asal bisa untuk menutupi biaya makan sehari-hari saja, Mak sudah bersyukur

“Cuma yang bikin Mak sedikit sedih adalah ketika hujan turun, lantai jadi pada basah, dikarenakan atap sudah banyak yang bocor. Apalagi kalau hujannya datangnya pada malam hari, ditambah angin yang masuk dari sela-dinding yang sudah retak dan pecah, itu sangat dingin sekali,” kata Mak ade sembari memberi tahu letak atap dan dinding yang telah rusak

Ketika ditanya apakah ia mendapatkan bantuan dari pemerintah, atas semua kondisi yang telah dialaminya, dengan lemah Mak Ade menggelengkan kepalanya

“Jangankan bantuan perbaikan rumah, bantuan sosial seperti yang sering didapatkan warga yang lain, Mak pun tidak mendapatkannya,” Jawab Mak ade yang kini telah memasuki usia 55 tahun tersebut

“Mak juga heran, kok kehidupan seperti Mak ini ga dapat bantuan dari pemerintah ya, sedangkan yang lain yang kehidupannya terlihat masih mapan mendapat bantuan. Aneh juga kadang-kadang kalau Mak pikir ke arah situ. Apa mungkin hidup Mak masih kurang miskin, atau rumah Mak masih kurang jelek,” ucap Mak Ade berkelakar

Di akhir pembicaraan dengan Hariansukabumi.com Mak Ade hanya berpesan kepada pemerintah, supaya bisa lebih memperhatikan warganya

“Ya, kalau bisa, pemerintah mah supaya lebih memperhatikan lagi nasib warganya. Karena kadang-kadang mungkin saja ada warganya yang malu untuk menyampaikan keadaan mereka yang sebenarnya. Dan mungkin adapula yang sudah lelah, karena telah berulangkali menyampaikan apa yang dialaminya, tetapi oleh pemerintah hanya dianggap angin lalu saja,” pesan Mak Ade

 

 

Reporter : Al- Syahputra

Editor     :   Azhar Vilyan

Previous Post

Tasyakur Binikmat, Bupati Sukabumi: Anugerah Alam yang Dilimpahkan oleh Allah Harus Bisa Dinikmati Masyarakat dengan Dasar Iman dan Takwa

Next Post

Serat Karya Ronggo Warsito, dalam Kacamata Budaya KP Norman Hadinegoro

hariansukabumi.com

hariansukabumi.com

Next Post
Serat Karya  Ronggo Warsito, dalam Kacamata Budaya KP Norman Hadinegoro

Serat Karya Ronggo Warsito, dalam Kacamata Budaya KP Norman Hadinegoro

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Browse by Category

  • Apps
  • Berita Desa
  • Breaking News
  • Business
  • Entertainment
  • Gadget
  • Jawa Barat
  • Kesehatan
  • LifeStyle
  • Mobile
  • Nasional
  • News
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politics
  • Politik & Hukum
  • Popular News
  • Sejarah
  • Sports
  • Startup
  • Sukabumi
  • Tech
  • Technology
  • Travel
  • What's Hot
  • Wisata & Kuliner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
HARIANSUKABUMI.COM

© 2021 Harian Sukabumi - Portal Berita hariansukabumi.com.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Jawa Barat
  • Sukabumi
  • Politik & Hukum
  • Peristiwa
  • Wisata & Kuliner
  • Pendidikan

© 2021 Harian Sukabumi - Portal Berita hariansukabumi.com.