• #4671 (tanpa judul)
  • About
  • Adv
  • Advertise
  • Blog
  • Blog
  • Contact
  • Contact
  • Contact Us
  • Contact Us
  • Donation Confirmation
  • Donation Failed
  • Donation History
  • Home
  • Home
  • Home
  • Home 1
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Home 6
  • Layout
  • Left Sidebar
  • No Sidebar Content Centered
  • No Sidebar Full Width
  • Panduan Media Siber
  • Redaksi
  • Right Sidebar
HARIAN SUKABUMI
  • Beranda
  • Nasional
  • Jawa Barat
  • Sukabumi
  • Politik & Hukum
  • Peristiwa
  • Wisata & Kuliner
  • Pendidikan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Jawa Barat
  • Sukabumi
  • Politik & Hukum
  • Peristiwa
  • Wisata & Kuliner
  • Pendidikan
No Result
View All Result
HARIAN SUKABUMI
No Result
View All Result
Home Sukabumi

5 Pahlawan ini Gugur di Usia Muda, di Antaranya Berusia 17 Tahun

hariansukabumi.com by hariansukabumi.com
November 11, 2022
in Sukabumi
0
5 Pahlawan ini Gugur di Usia Muda, di Antaranya Berusia 17 Tahun
0
SHARES
92
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 

Hariansukabumi.com- Hari Pahlawan diperingati setiap tahunnya pada 10 November. Siapapun bisa menjadi pahlawan Sob. Tidak peduli berapa umurmu, apa statusmu maupun karaktermu. Taukah kamu ada sejumlah pahlawan Indonesia yang berusia muda. Walau hidup mereka singkat, namun perjuangan mereka telah mengubah sejarah Indonesia serta menginspirasi dan mengubah banyak orang.

Berikut 5 tokoh pahlawan Indonesia yang gugur dalam usia muda. Diolah dari berbagai sumber.

 

Martha Christina Tiahahu (17 Tahun)
Martha Christina Tiahahu adalah sosok seorang pejuang wanita kelahiran 4 Januari 1800 di Nusa Laut, Maluku , 4 Januari 1800 . Ia merupakan adalah anak putra dari Kapitan Paulus Tiahahu, ajudan asisten Thomas Matulessy dalam perang Pattimura melawan Belanda pada tahun 1817.

Bersama dengan bersama ayahnya, Martha berani mengangkat senjata melawan penjajah Belanda. Namun, pada 2 Januari 1818 , Martha menghembuskan napas terakhir terakhirnya di pada usianya usia yang ke- 17 tahun. Jasadnya Jenazahnya dibuang di Laut Banda dan bersemayam tinggal di sana.

Atas aksi perbuatan heroiknya, Martha dikenal sebagai gadis pemberani dan gigih oleh kalangan para pejuang, masyarakat dan musuh.. Kini, masyarakat mengenang Martha dengan mendirikan patung menyerupainya seperti dirinya di daerah kawasan Sirimau, Ambon. Patung tersebut itu menghadap ke arah Laut Banda , tempat di mana sang pahlawan srikandi wanita itu meninggal.

 

Wanita asal rembang Lembang ini dikenal sebagai perempuan pejuang emansipasi wanita . Kartini lahir di Jepara pada 21 April 1879. Ia aktif dalam memperjuangkan kesetaraan hak -hak perempuan. Dalam bukunya “Habis Gelap, Terbitlah Terang” dirinya mengungkapkan ingin semua perempuan Jawa menjadi manusia yang maju dan berpendidikan.

Namun pada usia 25 tahun, Kartini meninggal dunia usai melahirkan anak pertamanya. Atas perjuangannya, perempuan Indonesia kini dapat mengenyam dunia pendidikan sampai sekarang. Hingga kini setiap 21 April diperingati sebagai Hari Kartini.

 

I Gusti Ngurah Rai (29 Tahun)

I Gusti Ngurah Rai pahlawan nasional Indonesia yang lahir di Carangsari, Bali, 30 Januari 1917. Ia wafat di usia ke 29 tahun. Dikisahkan Ngurah Rai bersama dengan rekannya berani menyerang Belanda di Tabanan.

Hal ini membuat satu desemen pasukan Belanda menyerah. Akibatnya, Belanda melancarkan aksi balasan hingga membuat pasukan Ngurah Rai terdesak dan gugur pada 20 November 1946.

 

Abdul Halim Perdanakusuma (25 Tahun)
Halim Perdanakusuma, pria kelahiran Sampang, 18 November 1922. Halim merupakan pahlawan nasional yang gugur ketika ia berusia 25 tahun. Ia gugur saat menjalankan tugas semasa perang Indonesia-Belanda di Sumatera, yaitu ketika ditugaskan membeli dan mengangkut perlengkapan senjata dengan pesawat terbang dari Thailand.

Atas dedikasinya kepada Indonesia, Halim diberi gelar pahlawan nasional. Namanya kini diabadikan sebagai nama bandar udara Halim Perdanakusuma, Jakarta dan kapal perang KRI Abdul Halim Perdanakusuma.

 

Pierre Andreas Tendean (26 Tahun)
Ia adalah perwira militer Indonesia yang lahir pada 21 Februari 1939. Pierre mengawali karirnya di bidang militer dengan menjadi intelijen dan ajudan Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution dengan pangkat letnan satu.

Pada tahun 1965, Tendean menjadi salah satu korban peristiwa Gerakan 30 September. Tendean tutup usia pada usia 26 tahun. Pierre dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata bersama enam perwira korban Gerakan 30 September lainnya. Pada 5 Oktober 1965, Tendean ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi Indonesia.

 

Dirangkum dari berbagai sumber

Previous Post

Ketua Fraksi Gerindra Kabupaten Sukabumi Usep Wawan : Momentum Hari Pahlawan Jadikan Sebagai Bahan Evaluasi

Next Post

Arak Bali Jadi Souvenir KTT G20, Ini Fakta Tersembunyi Dibalik Minuman Beralkohol Tersebut

hariansukabumi.com

hariansukabumi.com

Next Post
Arak Bali Jadi Souvenir KTT G20,  Ini Fakta Tersembunyi Dibalik Minuman Beralkohol Tersebut

Arak Bali Jadi Souvenir KTT G20, Ini Fakta Tersembunyi Dibalik Minuman Beralkohol Tersebut

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Browse by Category

  • Apps
  • Berita Desa
  • Breaking News
  • Business
  • Entertainment
  • Gadget
  • Jawa Barat
  • Kesehatan
  • LifeStyle
  • Mobile
  • Nasional
  • News
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politics
  • Politik & Hukum
  • Popular News
  • Sejarah
  • Sports
  • Startup
  • Sukabumi
  • Tech
  • Technology
  • Travel
  • What's Hot
  • Wisata & Kuliner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
HARIANSUKABUMI.COM

© 2021 Harian Sukabumi - Portal Berita hariansukabumi.com.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Jawa Barat
  • Sukabumi
  • Politik & Hukum
  • Peristiwa
  • Wisata & Kuliner
  • Pendidikan

© 2021 Harian Sukabumi - Portal Berita hariansukabumi.com.