Hariansukabumi.com- Para kontraktor di Kabupaten Sukabumi mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap praktek lelang dalam Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) yang diduga telah diatur sebelumnya oleh beberapa pihak. Keluhan ini muncul setelah mereka merasa bahwa setiap paket yang dilelang sudah memiliki pemenangnya sebelum proses lelang dilakukan
Keadaan tersebut telah menciptakan kekhawatiran di kalangan kontraktor, di mana mereka merasa bahwa lelang hanyalah formalitas belaka. Keadaan ini terbukti dengan minimnya jumlah peserta lelang dalam setiap tender proyek, dengan hanya terdapat 1 atau 2 peserta, bahkan kadang-kadang hanya peserta bayangan
Salah satu kontraktor bernama R (45 tahun) mengungkapkan kekecewaannya kepada wartawan terkait pengalaman yang tidak wajar yang dialaminya dalam proses lelang di Kabupaten Sukabumi. Dalam pernyataannya, ia mengatakan bahwa sudah 12 kali ia mengikuti lelang dan selalu kalah dengan alasan tertentu, sementara pesaingnya hanya berasal dari satu perusahaan.
R membagikan pengalamannya terkait kekecewaannya setelah perusahaannya kalah dalam proses lelang di Dinas Pendidikan, di mana perusahaannya juga tidak berhasil memenangkan lelang tersebut
“Pertama di dinas pendidikan, di mana perusahaan saya sudah berada di urutan pertama, yang seharusnya pihak penyelenggara/ ULP konsekwen dong jangan ada intrik-intrik berkaitan dengan pengkondisian. Diduga seperti itu praktik nya,” tambah R
“Hal yang sama dialami ketika lelang di IGD Palabuhanratu beberapa waktu lalu, yang juga bermasalah. Ketika itu sama dengan yang saya alami saat ini. Pada waktu itu pihak perusahaan kami ada di posisi urutan satu dan dokumen bagus tapi tetap saja tidak jadi pemenang,” terang R
“Dalam hal ini kuat dugaan saya bahwa anggota Pokja terlibat dalam praktik yang melibatkan pengawalan dari pihak berwenang yang tidak jujur, sehingga siapa pun yang ikut lelang tidak memiliki kesempatan yang adil untuk memenangkan proyek tersebut. Hal ini menyebabkan jaringan mafia proyek yang tidak berkualitas dapat meraih kemenangan.” ujar R
Di lain pihak, Hasbi salaseorang aktivis yang peduli terhadap pemberantasan korupsi di Sukabumi, menyampaikan rasa perihatin yang sama
“Saya sangat prihatin dan menyesalkan jika benar semua proyek di Sukabumi telah terjadi penyelewengan. Hal ini dapat menjadi titik awal bagi aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi lebih lanjut,” ungkap Hasbi
Menindaklanjuti hal tersebut Hasbi berencana menggelar aksi demo untuk mendorong keberlanjutan pembangunan yang bersih dan berkelanjutan di Sukabumi dengan tujuan mengusir mafia proyek agar Sukabumi tetap bersih dari praktik-praktik yang merugikan
“Kami akan mengawasi setiap 1 rupiah uang rakyat Sukabumi dengan sungguh-sungguh, dan kami tidak akan rela apabila terjadi adanya tindak korupsi. Bahkan, kami berencana akan mengirim surat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melaporkan hal ini agar menjadi perhatian di Kabupaten Sukabumi,” tegasnya
Harvi