HARIANSUKABUMI.COM – Elektabilitas Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto terus menguat menjelang Pilpres 2024, dan tampaknya tidak ada pesaing yang mampu mengejarnya, termasuk Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.
Kenaikan elektabilitas Prabowo ini diperkirakan terkait dengan migrasi pemilih dari kubu Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.
Hasil survei terbaru dari New Indonesia Research & Consulting pada September 2023 menempatkan Prabowo di posisi teratas dengan dukungan mencapai 38,8 persen. Diikuti oleh Ganjar dengan 32,1 persen, dan Anies Baswedan hanya meraih 20,2 persen.
Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting, Andreas Nuryono, mengungkapkan bahwa sebagian besar pendukung Anies cenderung beralih mendukung Prabowo jika hanya ada dua calon. Ini berarti ada migrasi pemilih dari Anies ke Prabowo, bukan Ganjar.
Namun, Andreas tidak memberikan bocoran nama calon potensial yang akan mengisi struktur tim pemenangan Prabowo.
Dalam skenario head-to-head, Prabowo juga unggul atas Ganjar dengan dukungan sebesar 51,8 persen dibandingkan dengan 33,3 persen untuk Ganjar. Migrasi pemilih Anies ke Prabowo diyakini menjadi salah satu alasan kuat selisih elektabilitas ini.
Kubu Ganjar saat ini tengah mencari strategi untuk menghadapi Prabowo, yang masih mendominasi elektabilitas. Sebagai catatan, Prabowo juga telah mengalami peningkatan signifikan dibanding survei sebelumnya.
Semua hasil survei menunjukkan bahwa Prabowo memiliki peluang besar untuk lolos ke putaran kedua Pilpres 2024.
Peningkatan elektabilitas Prabowo ini menegaskan posisinya sebagai kandidat paling kuat di antara pesaingnya, dan hal ini semakin memperkuat peluangnya untuk memenangkan Pilpres 2024.
Editor : Aura Rahman