HARIANSUKABUMI.COM – Sebuah tragedi menghantui keluarga dan lingkungan sekolah di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat pada pagi Senin (9/10/2023) saat seorang siswa SMP bernama D (16) ditemukan tewas, diduga akibat terjatuh dari lantai 4 gedung sekolahnya.
Jenazah D segera dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk pemeriksaan lebih lanjut, sebelum akhirnya tiba di rumah duka Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat. Kedatangan jenazah D yang terbungkus keranda mayat dan berselimut kain hijau diiringi oleh sholawat menghadirkan momen haru yang mendalam.
Sanak keluarga dan kerabat yang hadir di rumah duka tak mampu menahan air mata ketika jenazah remaja ini akhirnya disambut oleh rumah duka.
Tangisan yang bercampur dengan teriakan kesedihan menciptakan suasana yang sangat mengharukan. Mereka belum bisa menerima kenyataan bahwa D, yang baru saja duduk di bangku SMP, telah pergi selamanya.
Kakak korban, Muhammad Rafli (18), mengungkapkan bahwa tak ada firasat sedikit pun bahwa adiknya akan menghadap Sang Pencipta. Bahkan hanya beberapa hari sebelumnya, mereka masih berbicara seperti biasa.
Rafli merasa sangat dekat dengan adiknya sebelum kepergiannya yang tragis ini. “Kami selalu saling mendukung dan dekat satu sama lain,” ujarnya dengan wajah penuh duka.
Adiknya adalah anak keempat dari enam bersaudara dan dianggap sebagai anak yang baik dalam lingkungan keluarganya. Namun, kabar bahwa adiknya terjatuh dari lantai empat sekolah benar-benar mengguncang dirinya dan keluarganya.
“Saya sedang tidur ketika mama membangunkan saya dan mengatakan bahwa adik kamu jatuh dari lantai 4,” kenang Rafli. “Kemudian mama menyuruh saya untuk menelpon dan mencari tahu kabarnya. Namun, kabar yang saya terima adalah bahwa adik saya sudah tidak ada lagi dan telah meninggal dunia di RS Graha Kedoya.”
Saat ini, keluarga bersiap-siap untuk menghadapi pemakaman D di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gadog, Kedoya, Jakarta Barat. Tragedi ini akan meninggalkan luka yang dalam dalam hati mereka, sementara mereka berduka atas kepergian yang begitu mendadak dan tragis ini.
Editor : Aura Rahman