HARIANSUKABUMI.COM – Pada Rabu, 1 November 2023, dilakukan kunjungan lapangan terkait metode pertanian purba dan pengelolaan sampah untuk pupuk organik di Gunung Aseupan/Gunung Jati Jl. Cigintung Hilir Rt. 026/06 Desa Cijurey Kec. Gegerbitung. Metode pertanian purba menjadi fokus perhatian, dengan tujuan menciptakan pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang pertanian. Namun, pertanian konvensional yang mengandalkan bahan kimia telah menyebabkan masalah bagi kualitas tanah dan lingkungan. Dalam upaya mengatasi hal ini, Prof. Deden Lesmana mengembangkan metode pertanian purba, yang mengedepankan penggunaan mikroba lokal (MOL) untuk mengurai bahan organik alami menjadi bahan organik ramah lingkungan.
Baca juga Bupati Sukabumi Hadiri ESG Symposium 2023 di Jakarta
Desa Cijurey, Kabupaten Sukabumi, menjadi tempat percontohan penerapan Pertanian Purba. Model pertanian ini tanpa olah tanah, pemupukan kimia, atau penggunaan pestisida. Hal ini diharapkan menjadi inovasi penting dalam pertanian Indonesia.
Kepala Bagian Sumber Daya Alam, Setda Kabupaten Sukabumi, Prasetyo, menjelaskan bahwa tujuan utama dari pertanian purba adalah menciptakan hidup sehat tanpa residu kimia. Selain itu, metode ini juga diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan dan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.
Kabupaten Sukabumi saat ini tengah melakukan transfer pengetahuan tentang pertanian purba ke para Poktan di Desa Cijurey Kec. Gegerbitung. Upaya ini diharapkan akan membantu menciptakan desa-desa organik dan memajukan pertanian yang berkelanjutan.
Baca juga : Perbaikan Jalan Cilaksana di Sukabumi Masuk dalam Tahap Pengerjaan
Editor : Aura Rahman