HARIANSUKABUMI.COM – Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, mengungkapkan pandangannya terhadap kendala yang dihadapi Indonesia dalam memberikan dukungan militer kepada Palestina dalam menghadapi serangan Israel.
Menurut JK, bantuan militer memiliki hambatan berdasarkan berbagai faktor, termasuk letak geografis dan sumber daya yang tersedia saat ini.
“Saya kira sulit juga, jauh sekali. Kalau militer kita jauh, kemudian juga kita juga tidak terlalu kuat untuk terlibat dalam konflik besar seperti itu pada zaman sekarang,” ujar JK di Monas, Jakarta Pusat, pada Minggu (5/11/2023).
Baca juga : Ini Kronologi Lengkap Kecelakaan Lalu Lintas yang Menimpa Mantan Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi
JK mengingatkan bahwa di masa lalu, beberapa negara seperti Mesir, Suriah, dan Yordania memberikan dukungan militer kepada Palestina dalam konflik mereka dengan Israel. Namun, situasinya kini berbeda karena negara-negara tersebut dapat berpartisipasi dalam konflik tersebut berkat dukungan dari Rusia.
“Di masa lalu, negara-negara seperti Mesir, Suriah, dan Yordania memberikan dukungan militer kepada Palestina. Namun, situasinya sekarang berbeda karena mereka dapat terlibu oleh bantuan Rusia,” jelas JK.
Dalam konteks ini, JK menekankan bahwa negara-negara yang lemah secara militer dan ekonomi, seperti Libanon, mengandalkan gerakan-gerakan non-pemerintah dalam upaya mereka melawan Israel.
“Gerakan-gerakan non-pemerintah, seperti di Libanon, menjadi pilihan karena negara-negara tersebut lemah dalam hal sumber daya militer dan ekonomi. Mereka juga mengandalkan bantuan dari Rusia, yang saat ini menghadapi keterbatasan,” tambahnya.
Baca juga Jusuf Kalla: Israel Tak Akan Dengarkan Suara Selain dari Amerika, Butuh Upaya Bersama Internasional
Dalam menghadapi situasi yang kompleks ini, JK memberikan saran kepada Presiden Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, untuk mengambil langkah diplomasi kemanusiaan yang lebih besar dalam konteks dunia internasional.
“Harus diperkuat diplomasi kemanusiaan dalam skala besar,” tegas JK.
Pandangan JK menyoroti tantangan yang dihadapi dalam mengatasi konflik di Timur Tengah, yang memerlukan pendekatan diplomasi dan kerja sama internasional yang kuat untuk mencapai perdamaian dan kemerdekaan bagi rakyat Palestina.
Editor : Aura Rahman