HARIANSUKABUMI.COM – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan waktu kepada Wali Kota Medan, Bobby Nasution, selama 1-2 hari untuk memutuskan apakah akan mengundurkan diri atau tetap berada di PDIP dan mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Bobby sebelumnya menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Situasi Bobby berbeda dengan Gibran, yang secara otomatis keluar dari PDIP. Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun, menjelaskan bahwa Gibran dianggap telah menyulitkan dan membangkang.
Komarudin mengingatkan bahwa PDIP sebelumnya telah memanggil Gibran secara resmi dan menanyakan kesetiaannya kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, saat pertemuan tersebut.
Baca juga : “Atlet BIN Odekta Naibaho Mengukir Sejarah Kemenangan di Xtramile Astra Half Marathon 2023”
Namun, Gibran akhirnya memilih untuk membangkang dengan menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo.
“Kasus Mas Gibran agak berbeda. Mas Gibran sudah kami panggil, panggilan itu resmi. Kami bertanya kepadanya di ruangan ini, dan dia menyatakan bahwa dia tegak lurus dengan Ibu Ketua Umum,” ungkap Komarudin di kantor DPP PDIP, Jakarta, pada Senin (6/11). liputan6.com
“Semua stasiun TV tampaknya hadir saat itu. Kemudian dia diberi tugas, menjadi kepala daerah kampanye milenial dan diberikan tugas keliling daerah, tetapi semuanya diabaikan. Itu merupakan tindakan pembangkangan yang jelas,” tegasnya. liputan6.com
Dalam kontrast dengan itu, Bobby, yang telah menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Gibran, tidak pernah menimbulkan masalah dengan partai.
“Perbedaannya adalah Bobby. Selama ini, dia tidak pernah menyulitkan partai, dia mendeklarasikan dukungannya dan kemudian mengarahkan relawan ke sana,” kata Komarudin.liputan6.com
Editor : Aura Rahman