HARIANSUKABUMI.COM – Dalam momen pengundian nomor urut pasangan capres dan cawapres, Gibran Rakabuming Raka, cawapres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mencium tangan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, menilai tindakan ini memiliki makna mendalam. Meskipun Gibran memiliki perbedaan sikap dan pilihan politik dengan PDIP, sikap hormat dan bakti kepada senior dianggap sebagai nilai yang tetap harus dijaga.
“Pesan yang tersirat cukup eksplisit bahwa meskipun ada perbedaan sikap, pandangan, dan pilihan politik, sikap hormat dan bakti kepada senior atau seseorang yang kita hormati harus tetap dijaga,” ujar Viva Yoga dalam keterangannya, Kamis (15/11/2023). liputan6.com
Viva Yoga juga menyoroti sikap Prabowo Subianto kepada Megawati sebagai contoh yang patut diikuti oleh generasi muda dalam menghargai orang yang lebih tua.
“Sungkem adalah suatu sikap penghormatan dan bakti seseorang yang lebih muda kepada seseorang yang dihormati dan dituakan,” ungkap Viva Yoga. liputan6.com
Baca juga : Jelang Pengundian Nomor Urut di KPU: Prabowo Berikan Pelukan Hangat
PAN memberikan apresiasi terhadap sikap Gibran sebagai bentuk penghormatan, terutama dalam konteks budaya Jawa di mana sikap badan menunduk dan mencium tangan dianggap sebagai ungkapan rasa hormat.
“Dalam budaya Jawa, sungkem biasanya dilakukan dengan sikap badan menunduk disertai dengan mencium tangan kepada seseorang yang kita hormati,” jelas Viva Yoga. liputan6.com
PAN berharap bahwa Pemilu 2024 dapat diwarnai oleh semangat persaudaraan dan nilai-nilai budi pekerti yang tinggi. Viva Yoga berharap agar kompetisi dalam pemilu mendatang tetap menjunjung tinggi keluhuran budi pekerti sebagai warga negara Indonesia.
“Semoga pemilu nanti akan dilalui dengan kompetisi persaudaraan yang tidak meninggalkan keluhuran budi pekerti sebagai warga negara Indonesia,” pungkasnya. liputan6.com’
Editor : Aura Rahman