Hariansukabumi.com- Derita menyelimuti keluarga Emad (66 tahun), warga Kampung Cimaja RT 014/04, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Sudah setahun lamanya, dia hidup bersama istri, Ida (65 tahun), dan seorang cucu bernama Amelia Rasfi (15 tahun), di bekas kandang sapi milik tetangga mereka, H. Duduh.
Menurut keterangan Suryana, Ketua RT setempat, sebelum menempati kandang sapi, Emad dan istrinya tinggal di rumah kontrakan.
“Betul itu warga kami. Ia pindahan dari Kampung Karanglayung. Di sini ia sudah setahun. Semula dia tinggal di rumah kontrakan, karena tak mampu bayar akhirnya ia keluar,” jelas Suryana seperti yang dikutip dari media Lingkarpena.com Jumat, 24 Mei 2024.
Lebih lanjut, kata Suryana, hasil musyawarah warga akhirnya menempatkan Emad di bangunan bekas kandang sapi yang sudah tidak terpakai. “Sebenarnya kami juga tidak kasihan dan tidak rela menempatkannya di bangunan itu. Tapi daripada harus mengontrak, ya terpaksa itu kami lakukan,” jelasnya.
Disinggung soal bantuan sosial (bansos), kata Suryana, karena keluarga Emad berstatus warga pindahan, pengajuannya pun menunggu antrean. “Tapi katanya, sedang dalam proses,” ujarnya.
Sementara menurut Ida, dirinya hingga saat ini tidak pernah mendapat bantuan bansos dari pemerintah, baik PKH maupun BPNT. Kalaupun pernah menerima, hanya 6 liter beras. “Numawi teu kantos nampi bansos BPNT mah, upami beas genep liter mah leres nampi,” ucap Ida seraya menangis lirih.
Dijelaskan Suryana, sebelum tinggal di Surade, Emad tercatat sebagai warga Kampung Karanglayung, Desa Pasiripis. Karena tekanan ekonomi saat itu, Emad terpaksa menjual rumahnya dan mengontrak rumah di Kampung Cimaja.
Informasi didapat, pekerjaan Emad sehari-hari serabutan, dan warga sekitar sering memintanya untuk mencari rumput. “Sadidinten mah sok ngarit (mencari rumput untuk ternak). Upami teu kitu timana atuh kanggo emam ( Kalau engga gitu dari mana dapat buat makan),” kata Ida dalam bahasa Sunda
Sementara Kepala Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Nandang Saeful Mikdar, S.So., saat dikonfirmasi membenarkan bahwa Emad adalah warganya. Dan, terkait dengan kondisi kehidupannya, menurut Nandang saat ini sedang dalam proses pengajuan untuk mendapat bantuan.
“Benar itu warga kami. Saat ini kami dengan pihak RT setempat sedang mengupayakan proses pengajuan ke kabupaten. Yang jadi masalah itu kan warga pindahan, jadi kami sinkronkan dulu datanya.” Tandas Nandang.
Azhar Vilyan