Oleh: Azhar Vilyan
Hariansukabumi.com- Pengundian nomor urut pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Sukabumi periode 2024-2029 telah selesai digelar di kantor KPUD Sukabumi pada Senin (23/09/2024) Siang. Meskipun semuanya bisa berjalan dengan lancar, namun sedikit meninggalkan catatan yang kurang bagus dalam hal manajemen tempat dan dampak terhadap lalu lintas.
Sebagai warga yang hadir dan merasakan langsung efek dari acara ini, saya tidak bisa menahan diri untuk menyampaikan sedikit kritikan terhadap penyelenggara hajat 5 tahun sekali tersebut. Saya pikir pemilihan lokasi acara yang bertempat di kantor KPUD dengan halaman yang sempit adalah keputusan yang kurang tepat atau lebih tepatnya kurang bijak
Karena apa? Kita semua tahu bahwa Jalan Raya Cibadak-Bogor merupakan salah satu titik kemacetan paling kronis di Kabupaten Sukabumi.
Namun, pihak penyelenggara seakan tidak memikirkan konsekuensinya terhadap masyarakat umum, sehingga KPUD tetap memilih mengadakan acara besar ini di sana entah apa alasannya.
Ratusan, bahkan mungkin ribuan pendukung kedua pasangan calon membanjiri lokasi, memadati halaman kecil kantor KPUD hingga meluber ke jalan, ke supermarket, dan ke tempat lain. Banyaknya massa yang hadir tidak hanya menimbulkan hawa panas dan pengap, tetapi juga mengakibatkan jalanan yang sudah sempit ini semakin memperparah kemacetannya.
Yang jadi pertanyaannya, apakah acara besar seperti ini memang harus diadakan di kantor KPUD yang kapasitasnya jelas tidak memadai? Sukabumi punya beberapa tempat alternatif yang jauh lebih luas dan layak, seperti lapangan terbuka atau gedung olahraga ataupun menyewa hotel dengan kapasitas yang lebih memadai, seperti yang dilakukan oleh KPUD Kota Sukabumi
Namun pihak KPUD Kabupaten Sukabumi sepertinya tidak mempunyai opsi lain. Atau memang tidak ada anggaran untuk menyewa lahan atau tempat yang lebih representatif?
Menurut saya Ini bukan hanya soal acara pengundian nomor urut saja, tapi juga soal dampak yang ditimbulkannya terhadap masyarakat. Jangan lupakan bahwa jalanan ini adalah urat nadi bagi aktivitas warga Sukabumi. Menambah kemacetan di titik yang sudah rawan bukan hanya menyusahkan pengendara, tapi juga menambah stres apalagi di tengah kondisi cuaca yang sangat panas, waktu yang terbuang, tidak itu saja, pengeluaran tentu juga akan bertambah oleh terbuangnya bahan bakar secara percuma.
Sungguh disayangkan, bahwa di era ketika manajemen acara seharusnya lebih matang dan terencana, kita masih melihat keputusan yang kurang mempertimbangkan kenyamanan dan keamanan masyarakat luas.
Kita semua berharap bahwa di masa depan, KPUD bisa lebih bijaksana dalam mengambil keputusan, terutama yang melibatkan hajat hidup orang banyak. Acara besar seperti ini, bagaimanapun, adalah untuk kepentingan publik, bukan beban tambahan bagi mereka.
Kabupaten sukabumi sedang bergerak menuju pesta demokrasi yang diharapkan damai dan lancar, namun dalam prosesnya, masyarakat juga berhak mendapatkan kenyamanan dan tidak merasa ter-rugikan. Maka, harapannya ke depan, penyelenggara dapat lebih peka dalam mengatur lokasi acara yang tak hanya memadai, tetapi juga tidak menambah masalah bagi warga yang beraktivitas di sekitarnya.
Wassalam..
Azhar Vilyan
Warga Kecamatan Cibadak, Sukabumi