Hariansukabumi.com – Yayasan Widya Erti Indonesia ( WEI ) bekerjasama dengan PT. Unilever Indonesia gelar acara Hari Temu Tani ( Farmer Field Day ), yang bertempat di Gedung Sentra Opak Jampang, Jalan Cirangkong, Kelurahan/Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Selasa ( 24/9/2024).
Hadir dalam acara tersebut Asisten Dua Asda Puji Widodo, Direktur Eksekutif WEI Made Wiranahta Krisna, Kabid DPMD Kabupaten Sukabumi Syarif, Kabid UMKM Nia Eliana, Camat Surade U. Suryana, Danramil Surade Kapten Arm. Witono, Kapolsek Surade Iptu Ade Hendra, para kepala UPTD Pertanian se-wilayah VI Jampangkulon, dan pengrajin gula kelapa SE wilayah VI.
Diketahui, Widya Erti Indonesia (WEI), adalah yayasan yang didedikasikan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat pedesaan dan marginal melalui pembangunan pendidikan, sosial, dan ekonomi.
Bekerja sama dengan PT. Unilever, Widya Erti Indonesia (WEI) menginisiasi
program peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta implementasi praktik budidaya yang baik dan benar (Good Agricultural Practice) petani kelapa di Sukabumi, khususnya di Wilayah VI Pajampangan.
Direktur Exsecutive WEI Made Wiranata Krisna menjelaskan Program ini fokus pada perbaikan budidaya tanaman kelapa nira melalui Sekolah Lapang Kelapa Nira
(SLKN) yang sudah berjalan sejak
November 2023 hingga Agustus 2024,
” Kegiatan Hari Temu Tani (Farmer Field Day) perlu diselenggarakan tujuannya untuk memfasilitasi kegiatan bersama para pemangku kepentingan (stakeholder) agar dapat melihat dampak nyata dari
program sehingga masyarakat dapat berkontribusi positif dalam pembangunan daerah maupun Nasional.
” Selain itu kegiatan ini ditujukan untuk memberikan pandangan maupun saran
perbaikan terhadap hasil kegiatan yang sudah dilakukan untuk persoalan yang belum terpecahkan, dan memberikan dukungan terhadap pelaksanaan SLKN kedepannya maupun pelaksanaan program secara berkelanjutan.
Dengan mengusung tema ; Melalui Hari Temu Tani, Mendorong Lahirnya Kelembagaan Petani yang Strategis Berdaya Saing dan Berkelanjutan Sebagai Rantai Nilai Gula Kelapa di Sukabumi, WEI berharap dengan adanya pelatihan Sekolah Lapang Kelapa Nira ( SLKN ) akan tercapai tatakelola transaksi gula merah yang sehat, pada gilirannya akan melahirkan pengrajin gula
yang sejahtera.
” Kegiatan ini merupakan program lanjutan dari tahu sebelumnya. Fungsi kami sebagai pendamping yang memberikan pelatihan kepada para petani kelapa genjah yang disadap nira. ” papar Made Wiranahta.
Kata dia, dari total 963 ada 740 petani yang sudah siap dan telah mendapat pelatihan, cara merawat kebun, merawat pohon kelapa genjah hingga bisa menghasilkan Penen optimal.
” Semula target kami hanya 500 petani yang akan dilatih dan dibekali ilmu merawat kelapa genjah. Namun di Sukabumi ini luar biasa, bisa melampaui target, ” imbuhnya.
Terkait dengan tata kelola dan sistem transaksi gula kelapa di lapangan, Made Wiranahta mengungkapkan, kehadiran pengepul sangat dibutuhkan karena itu merupakan rantai pasok.
” Kalau petani sendiri secara pribadi menjual hasil usahanya lansung kepada agen besar jelas akan kesulitan, di sini kehadiran pengepul jelas dibutuhkan, ” pungkasnya.
Anwar*