Hariansukabumi.com-Waktu terus berjalan, dan hari pencoblosan pemilihan kepala daerah Kabupaten Sukabumi semakin dekat. Pilihan masyarakat hari ini akan menentukan masa depan pemerintahan dan kehidupan masyarakat Kabupaten Sukabumi di masa akan datang.
Sebelumnya, saya ingin menyampaikan sudut pandang saya terhadap sosok yang akan menjadi wakil bupati kabupaten Sukabumi periode 2024-2029. Yaitu H. Andreas
H. Andreas, calon wakil bupati Sukabumi yang mendampingi H. Asep Japar, bagi banyak orang, dikenal sebagai sosok yang pekerja keras dan berdedikasi tinggi. Dikatakan prinsip hidupnya terinspirasi dari pepatah Arab, “Man Saara ‘Alad Darbi Washala” yang berarti, “Barang siapa yang bersungguh-sungguh berjalan pada jalannya maka pasti akan sampai pada tujuannya”.
Prinsip ini disebut, mendorongnya untuk selalu konsisten dan teguh dalam pencapaian yang akan ia kejar hingga ia berhasil mencapai tujuan tersebut. Tetapi ada hal lain yang lebih penting daripada keberhasilan dan kesuksesan itu sendiri
Bagi H. Andreas, kesuksesan bukan hanya tentang pencapaian pribadi, melainkan juga tentang memberikan manfaat bagi sebanyak-banyaknya terhadap manusia lainnya. Nilai-nilai ini, ia katakan sangat sejalan dengan ajaran Islam yang ia anut, yaitu agar manusia bisa memberikan kontribusi positif sebanyak-banyaknya bagi sesama manusia lain, tanpa memandang latar belakang suku, ras ataupun agama.
Lantas apa sebetulnya motivasi utama H. Andreas terjun ke dunia politik dan maju dalam Pilkada Kabupaten Sukabumi,? ketika ia dikatakan telah berhasil memperoleh banyak pencapaian di dalam karir bisnisnya?
Memang benar bahwa H. Andreas telah mencapai beberapa kesuksesan di dunia usaha. Namun, ia merasa bahwa keberhasilan tersebut belum cukup untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat banyak. H. Andreas menjelaskan bahwa keadaan itu akan sangat berbeda ketika ia terlibat langsung dalam sistem pemerintahan. Ia percaya bahwa sebagai pejabat publik, ia dapat memberikan dampak positif yang jauh lebih besar. Dengan kata lain, kekuasaan yang dimilikinya dalam pemerintahan dapat memberikan ratusan bahkan ribuan kali lebih banyak manfaat terhadap masyarakat dibandingkan dengan kebaikan yang dapat ia lakukan melalui perusahaan pribadinya.
Dengan latar belakang pendidikan sarjana ekonomi, H. Andreas memiliki keahlian yang sangat ia kuasai, maka dalam konsep ekonominya ia bersama Calon Bupati H. Asep Japar, berkomitmen dalam menyusun dan menerapkan rencana strategis untuk mengatasi permasalahan perekonomian, termasuk menurunkan tingginya angka pengangguran
Namun sayangnya, ia tidak terlalu pandai dalam mengobral berjanji dan berorasi sebagaimana layaknya kebanyakan politisi.
Baginya, tindakan lebih bermanfaat daripada seribu kata-kata. Alih-alih memberikan janji manis, ia lebih memilih untuk membuktikan komitmennya melalui aksi nyata, ketimbang mengatakan, ‘Nanti saya akan kembali dengan bantuan ini dan itu’. Dan semua itu dapat ditelusuri melalui beberapa jejak digitalnya.
H. Andreas percaya bahwa keberhasilan dalam kepemimpinan tidak hanya ditentukan oleh visi dan misi, atau kecakapan dalam mengolah kata ataupun kecerdasan intelektual semata, tetapi kepemimpinan yang baik itu adalah kepemimpinan yang dasari oleh kejujuran, integritas dan semangat juang yang tinggi. Nilai-nilai seperti kerja keras, kejujuran, dan pantang menyerah menjadi landasan dasar bagi dirinya dan menjadi karakteristik dalam menjalankan tugas selama ini.
Dengan karakteristik itu, pepatah “Man Saara ‘Alad Darbi Washala” bisa dikatakan sangat sejalan dengan pedoman hidupnya selama ini, yaitu jujur, konsisten dan pantang menyerah.
Dan ia telah membuktikan bahwa semangat kesungguhan tersebut telah membawanya melewati berbagai rintangan dan tantangan. Oleh karena itu ia mengatakan, prinsip itu pula yang akan ia terapkan jika ia bersama H. Asep Japar, diberi amanah oleh masyarakat pada tanggal 27 November mendatang.
Jadi, bagaimana menurut pembaca? Apakah dari sudut pandang di atas, duet Asep Japar- Andreas sudah layak pimpin Kabupaten Sukabumi?
Azhar Vilyan
Mahasiswa Magister Komunikasi Politik
Universitas Paramadina