HARIANSUKABUMI.COM – Hamas baru-baru ini melancarkan serangan terhadap Israel, yang telah menyebabkan puluhan korban tewas.
Konflik bersenjata antara Hamas dan Israel menjadi perhatian global, dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Indonesia juga memberikan tanggapannya.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menyatakan keprihatinannya terkait saling serang antara Israel dan Hamas, yang sangat mengkhawatirkan dan mengancam keamanan serta keselamatan masyarakat sipil. Menurutnya, masa depan perdamaian di Palestina semakin tidak menentu.
Abdul Mu’ti mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik yang dapat mencegah eskalasi konflik dan kekerasan yang semakin meluas.
Salah satu langkah politik yang dapat diambil adalah mengadakan Sidang Dewan Keamanan PBB untuk memediasi pembicaraan antara Palestina dan Israel.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menganggap serangan yang dilakukan oleh Hamas terhadap Israel di Gaza sebagai reaksi atas tindakan sewenang-wenang Israel.
Sudarnato menjelaskan bahwa Israel telah lama secara sistemik merampas kedaulatan rakyat dan bangsa Palestina.
Tindakan seperti pembelahan Al-Aqsha dan provokasi oleh kelompok Yahudi ekstrem telah memicu serangan dari Hamas. Sudarnato berpendapat bahwa Israel harus bertanggung jawab atas tindakannya.
Menurutnya, Israel mungkin akan menghadapi konsekuensi yang lebih berat jika memberikan respons kontraproduktif atas serangan ini, termasuk dukungan dari negara-negara seperti Amerika dan NATO.
Baca juga : “Penjelasan Ahli Hukum Unbraw: Mengapa ‘Ice Cold’ Tak Bisa Dianggap Bukti Baru?”
Hal ini justru bisa memotivasi bangsa Palestina untuk terus berjuang menuju kemerdekaannya yang telah lama dinanti.
“Balasan atas serangan yang diberikan oleh Israel bisa jadi justru akan menjadi momentum rakyat dan bangsa Palestina untuk memperkuat heroisme mereka membebaskan rakyat dan Palestina yang telah dijajah dalam waktu yang panjang. Banyak momentum rakyat dan bangsa Palestina untuk meraih kemerdekaan,” ujar Sudarnato.
Editor : Aura Rahmn