HARIANSUKABUMI.COM – Konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas di Gaza telah menyebabkan situasi krisis kemanusiaan yang mengancam nyawa banyak warga.
Rumah Sakit Indonesia di Bayt Lahiya, Gaza, yang juga terkena dampak serangan, saat ini menghadapi masalah serius.
Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Henry Hidayatullah, mengungkapkan dalam sebuah konferensi pers bahwa jumlah mayat terus bertambah di rumah sakit tersebut hingga kamar mayat tak lagi mampu menampung semuanya. Beberapa mayat bahkan harus diletakkan di luar bangunan.
Baca juga : “Investasi Besar: Kementerian Keuangan Anggarkan Rp71,3 Triliun untuk Sukseskan Pemilu 2024”
Situasi ini sangat mengkhawatirkan, mengingat korban di Gaza terus bertambah. MER-C membutuhkan tambahan sumber daya medis dan tenaga medis di sana.
Selain itu, RS Indonesia di Gaza memerlukan lebih banyak peralatan medis untuk menangani korban serangan bom yang mengalami luka serius.
Kondisi rumah sakit semakin rumit karena serangan udara yang menyasar infrastruktur kesehatan. Salah satu bagian yang terkena dampak adalah selang pipa distributor oksigen.
Meskipun mengalami kerusakan, rumah sakit masih berusaha beroperasi semaksimal mungkin.
Ketua Tim dan Presidium MER-C, Faried Thalib, menjelaskan bahwa basement rumah sakit digunakan untuk penyimpanan alat kesehatan.
Dia mengingatkan pentingnya melindungi rumah sakit dan tempat pendidikan dalam situasi konflik.
Rumah Sakit Indonesia di Gaza telah dirancang untuk dapat beroperasi dalam kondisi darurat bahkan tanpa pasokan eksternal.
Namun, konflik yang terus berlanjut menempatkan rumah sakit ini dalam situasi yang sangat sulit.
MER-C berharap dapat terus memberikan bantuan yang dibutuhkan untuk menjaga operasional rumah sakit ini, yang selama hari-hari biasa juga sudah sering melayani penduduk Gaza yang terkurung dalam konflik yang berkepanjangan.
Editor : Aura Rahman