HARIANSUKABUMI.COM – Pada momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ke-78, bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto akhirnya resmi mengumumkan bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam Pilpres 2024 mendatang.
Ketua Umum Partai Gerindra dan capres Prabowo Subianto telah memilih Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden RI Joko Widodo dan saat itu Wali Kota Surakarta, sebagai cawapres dari Koalisi Indonesia Maju untuk Pilpres 2024.
Prabowo mengumumkan keputusan ini dalam sebuah konferensi pers di kediamannya pada Minggu malam. Keputusan tersebut diambil secara aklamasi dengan seluruh partai anggota Koalisi Indonesia Maju yang mencapai konsensus atas pilihan tersebut.
Baca juga : PDAM TJM Cabang Cicurug Respon Cepat Aduan Pelanggan!
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Gelora Indonesia Anis Matta, dan Ketua Umum PRIMA Agus Jabo Priyono turut hadir dalam pengumuman tersebut.
Gibran, yang sejauh ini dikenal sebagai kader PDI Perjuangan, diusulkan secara resmi oleh Partai Golkar sebagai bakal cawapres yang akan mendampingi Prabowo dalam Pilpres 2024.
Ketika keputusan ini diumumkan, nama Gibran segera menjadi perbincangan di media sosial. Hasilnya, warganet terbagi menjadi dua kubu. Ada yang mendukung keputusan tersebut, sementara yang lain mengekspresikan kekecewaan.
Beberapa warganet mendukung keputusan Gibran dengan berbagai alasan, termasuk kinerjanya sebagai Wali Kota Solo dan harapan bahwa dia dapat membawa perubahan positif bagi Indonesia. Mereka menganggapnya sebagai anak muda yang berpotensi dalam politik.
Baca juga : Grasstrack Championship TNI Cup 2023 di Sirkuit Patirman Cikadal Geopark Ciletuh
Di sisi lain, ada juga warganet yang merasa kecewa dengan keputusan ini dan mengkritik Gibran atas keterlibatannya dalam politik sebagai kader PDI Perjuangan.
Keputusan Prabowo Subianto ini telah memicu berbagai tanggapan dari masyarakat dan membagi pendapat di media sosial, menyoroti kompleksitas politik di Indonesia menjelang Pilpres 2024.
Editor : Aura Rahman