HARIANSUKABUMI.COM – Dalam menghadapi ancaman teknologi deepfake yang semakin merajalela menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, menyerukan perlunya tindakan antisipasi dari pemerintah dan masyarakat. Deepfake, sebuah bentuk kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk menghasilkan foto, audio, atau video palsu yang sangat meyakinkan, memiliki potensi merusak demokrasi dan integritas pemilu.
Contoh terkini dari dampak deepfake adalah video Presiden Joko Widodo yang “berpidato” dalam bahasa Mandarin, yang viral di berbagai platform media sosial. Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, dalam pernyataannya menyebutkan, “Fenomena deepfake ini berpotensi membawa dampak negatif bagi demokrasi dan integritas pemilu.” Deepfake bisa digunakan untuk memanipulasi opini publik, menjatuhkan reputasi kandidat, atau menciptakan konflik sosial.
Baca juga : Habib Luthfi Memberikan Dukungan Penuh untuk Prabowo-Gibran saat Deklarasi Capres-Cawapres
Bambang Soesatyo meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah antisipasi, termasuk memperkuat tim keamanan siber untuk memantau dan mengidentifikasi konten-konten yang dihasilkan oleh AI. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran informasi palsu yang dapat merugikan masyarakat atau kandidat.
Selain itu, ia menyerukan perlunya kebijakan yang mengatur penggunaan teknologi AI yang semakin canggih, serta memberikan perlindungan hukum bagi korban deepfake dan sanksi bagi pelaku deepfake.
Bambang Soesatyo juga menyoroti pentingnya kerja sama antar negara dalam mengembangkan standar dan regulasi efektif untuk mengatasi fenomena deepfake. Dalam konteks nasional, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga diharapkan berperan aktif dalam memberikan imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati saat menerima informasi yang dapat dimanipulasi.
Kominfo telah mengingatkan masyarakat tentang penyalahgunaan teknologi deepfake dan AI jelang Pemilu 2024. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, mengingatkan pentingnya mencari informasi dari sumber-sumber terpercaya, terutama portal berita resmi, guna mencegah penyebaran hoaks yang dapat mengganggu proses pemilu.
Dengan kesadaran dan tindakan bersama dari pemerintah dan masyarakat, ancaman dari fenomena deepfake dapat diatasi, dan integritas pemilu 2024 tetap terjaga.
Baca juga : Sukabumi Menggelar Kegiatan Budaya Ruwatan Sukamida Bumi dengan Tema Suci Diri Wening Ati
Editor : Aura Rahman